Karyawan Nakal dan Mencuri: Pahami 6 Faktor Penyebabnya

Pada umumnya, tidak ada pemilik bisnis yang mau mendapatkan karyawan yang tidak jujur. Namun sayangnya, terlalu banyak perusahaan dalam prakteknya 'mengabaikan' faktor kejujuran dan berakhir dengan mempekerjakan karyawan dengan riwayat ketidakjujuran.

Share artikel ini, klik:

Pada umumnya, tidak ada pemilik bisnis yang mau mendapatkan karyawan yang tidak jujur. Namun sayangnya, terlalu banyak perusahaan dalam prakteknya ‘mengabaikan’ faktor kejujuran dan berakhir dengan mempekerjakan karyawan dengan riwayat ketidakjujuran.

[shareable cite=”Warren Buffet”]I look for three things in hiring people. The first is personal integrity, the second is intelligence, and the third is a high energy level. But, if you don’t have the first, the other two will kill you.[/shareable]

Setiap kasus pencurian internal dalam perusahaan memiliki metode dan kisahnya masing-masing. Namun Jack L Hayes – konsultan pencegahan fraud – menemukan ada enam faktor yang sering menjadi penyebab karyawan mencuri dari bisnis Anda:

Pola Pikir

Kebanyakan karyawan yang mencuri dalam perusahaan menampilkan sikap yang sama: mereka percaya bahwa sebagian besar pekerja, termasuk manajemen, akan curang bila umpannya tepat.

Merasa Berhak

Banyak karyawan yang mencuri atau curang dalam perusahaan merasa berhak untuk mengambil sesuatu yang berharga dari pemilik bisnis yang mempekerjakan mereka. Mereka merasa mereka telah terlebih dahulu dicurangi, dipergunakan atau dilewatkan promosinya.

Rasionalisasi

Para pencuri dalam perusahaan umumnya merasionalisasikan tindakan mereka bukan sebagai pencurian atau diri mereka sebagai maling/pencuri. Apa yang mereka lakukan biasanya disertai dengan berbagai alasan yang tampaknya logis.

Kebutuhan pribadi

Karyawan-karyawan yang mencuri merasa mereka memiliki kebutuhan yang membenarkan tindakan mereka. Tekanan finansial yang disebabkan oleh kebiasaan buruk seperti judi, narkoba, hutang dalam jumlah besar atau gaya hidup yang berlebihan membuat mereka merasa ‘terbebas’ dari dosa/kesalahan dari pencurian.

Kesempatan

Kesempatan selalu menjadi faktor penentu. Kebanyakan karyawan yang mencuri mengakui bahwa mereka mengamati adanya kesempatan dan akhirnya mempergunakannya. Sebagian besar berpikir tindakan mereka tidak akan diketahui, sebagian bahkan menyalahkan pemilik bisnis mereka yang lalai dan menyebabkan mereka mencuri.

Rakus

Banyak karyawan yang mencuri dari perusahan menyadari bahwa mereka telah mengkhianati kepercayaan yang diberikan oleh pemilik bisnis mereka. Namun mengapa mereka ‘tega’ melanggar kepercayaan yang telah diberikan? Jawabannya adalah “rakus”: keinginan yang berlebihan akan sesuatu, seringkali lebih dari apa yang biasa menjadi bagiannya.

Talk-It Over

Dari enam alasan yang dipaparkan, yang mana yang pernah alami dengan karyawan Anda di perusahaan? Apa yang Anda lakukan setelah mengetahui pencurian tersebut?

Ide-Bisnis.com

Share artikel ini, klik: