Mengapa Percaya Diri adalah sebuah Strategi Marketing

Banyak business owner yang ragu saat perlu mempromosikan produk/jasanya sendiri. Mereka tampak enggan, bahkan merasa mengganggu prospek saat mempromosikan produknya. Mengapa hal itu terjadi? Artikel ini memberikan Anda tiga cara menjadi percaya diri dalam mempromosikan bisnis Anda.

Share artikel ini, klik:

Banyak business owner yang ragu saat perlu mempromosikan produk/jasanya sendiri. Mereka tampak enggan, bahkan merasa mengganggu prospek saat mempromosikan produknya. Mengapa hal itu terjadi?

Sebagai pribadi yang introvert, saya cenderung mengalami hal serupa. Bila sedang mempromosikan produk atau jasa yang dijual, “bila Anda berminat” adalah salah satu kata andalan yang sering kami gunakan. Tanpa disadari, hal itu membuat kami terlihat tidak percaya akan manfaat dan kualitas dari produk kami sendiri.

Walau terlihat aneh, hal-hal tersebut sebenarnya banyak terjadi di perusahaan-perusahaan.

Mengapa sukar percaya diri?

Banyak juga business owner yang tidak antusias dalam mempromosikan produk atau jasa mereka. Beberapa dari mereka mungkin masih konvensional terkait marketing. Namun, beberapa alasan yang paling saya dengar adalah:

  • barang saya belum wow, Pak.
  • barang saya sama saja Pak dengan barang yang ada di pasaran, tidak istimewa.
  • kita tidak perlu narsis (atau jual kecap) deh, Pak. Mendingan, customer yang cerita barang kita bagus daripada kita sendiri.
  • Rendah hati saja, Pak. Customer nanti tahu sendiri apa yang baik untuk mereka.

Sabotase bisnis sendiri

Saat kita tidak percaya diri atau ragu dalam mempromosikan produk/jasa kita, sebenarnya kita tengah melakukan sabotase terhadap bisnis sendiri.

Business owner, dalam pengadaan produk/jasa Anda, ada masa-masa persiapan yang terkadang sampai berbulan-bulan atau bertahun-tahun. Saat kita setengah hati dalam menyuarakan bahwa produk adalah terbaik, dan merasa berlebihan untuk merasa produk kita-lah yang dibutuhkan prospek – mengapa kita perlu mengadakan produk/jasa itu sama sekali?

Mari berubah bersama

Saya dengan berani berkata: kita telah salah dengan mencoba rendah hati dalam marketing.

Seth Godin, yang merupakan penulis buku-buku marketing yang dipuji oleh Forbes Magazine (bahkan bukunya dianggap sebagai salah satu dari enam buku yang wajib dimiliki terkait marketing) mengatakan:

[shareable cite=”Seth Godin”]The future of marketing is leadership[/shareable]

Dengan kata lain, kepercayaan diri untuk menganggap diri adalah pemimpin pasar adalah bumbu dasar untuk marketing produk/jasa Anda.

Mari kita menjadi leader dalam marketing produk dan jasa kita, mulai hari ini. Ini tiga alasannya:

Percaya Diri itu Melayani Pasar

Market atau calon prospek Anda cenderung bingung dalam memilih produk/jasa yang mereka perlukan. Dengan intensitas promosi yang masif di mana-mana, prospek mengandalkan testimonial atau review untuk menentukan barang/ jasa apa yang mereka beli, dan dari penjual yang mana.

Menjadi percaya diri membuat kita lebih mudah ditemukan oleh prospek, dan itu berarti kita bisa melayani pasar dengan lebih baik.  Bila kita benar-benar memahami hal ini, kita bisa memasarkan, mempromosikan dan menjual tanpa ragu.

Pasar membutuhkan apa yang kita jual.

Apakah Anda yakin bahwa produk/jasa Anda akan membantu prospek dengan kebutuhan atau keinginannya? Bila ya, Anda punya kewajiban untuk memasarkannya dengan sepenuh hati.

Bayangkan tentang produk yang Anda jual, apakah prospek-prospek Anda di luar daerah akan terbantu bila Anda tidak mempromosikannya?

Bayangkan tentang event space yang Anda jual, apakah prospek-prospek yang membutuhkan tempat untuk acara mereka akan terbantu bila Anda tidak mempromosikannya?

Bayangkan tentang jasa proyek rumah sakit yang Anda jual, apakah pemilik rumah sakit atau pasien akan terbantu bila Anda tidak mempromosikannya?

Bila kita percaya bahwa produk kita bermanfaat, maka kita perlu melakukan bagian kita dalam memastikan produk tersebut berhasil dibeli. Pasar sedang menunggu Anda.

[shareable cite=”Coach Danny”]Marketing is not disturbing people. Marketing is helping people.[/shareable]

Bila bukan kita, siapa lagi?

Bila Anda merasa kompetitor bisa melayani prospek lebih baik, lupakan tentang marketing.

Bila Anda merasa kompetitor bisa memberikan manfaat yang lebih baik, lupakan tentang marketing.

Prospek Anda memiliki kebutuhan, dan mereka tidak akan menunggu sampai kita percaya diri untuk membeli dari kita. Kita mungkin memiliki apa yang mereka sungguh-sungguh perlukan, namun bila kita terlambat diketahui dan tidak percaya diri – prospek akan mencarinya di tempat lain.

Masalahnya, berapa banyak prospek yang akhirnya tidak mendapat layanan terbaik di kompetitor? Banyak.

Berapa banyak prospek yang akhirnya kecewa dengan produk yang tidak berkualitas dari kompetitor? Tidak sedikit.

Business owner, kita tidak sedang rendah hati bila kita ragu dan menghindari mempromosikan produk atau jasa kita dengan 100% kepercayaan diri. Justru kita tengah membuat prospek kita tersesat dan membuang waktu.

Bila produk/jasa kita belum sempurna

Bila produk atau jasa Anda belum sempurna, maka Anda perlu memperbaikinya atau melakukan sesuatu. Akan tetapi, kesempurnaan itu sendiri pun sebuah hal yang relatif. Kesempurnaan sebuah produk di Agustus 2017 bisa jadi tidak sempurna di September 2017 dengan keunggulan atau excellence baru yang muncul.

Saya mendorong Anda melihat produk/ jasa Anda dari kacamata excellence, yakni teruslah berinovasi secara berkala untuk meningkatkan produk/ jasa Anda. Namun, untuk saat ini, bila Anda memiliki produk bermanfaat yang bisa dijual, maka promosikanlah dengan kepercayaan diri.

Talk-It Over

Pernahkah Anda bergumul dengan perasaan ragu saat mempromosikan produk/jasa dari bisnis Anda? Apa yang bisa Anda lakukan hari ini untuk lebih yakin dalam melakukan marketing produk/ jasa tersebut?

Ide-Bisnis.com

[callout]Artikel Bisnis dan Artikel Leadership untuk Pengusaha | John Maxwell Team Indonesia[/callout]

Share artikel ini, klik: