Jadilah Inspirasi

Bagaimana cara Anda menjadi pemimpin yang menginspirasi? Anda bisa memulainya dengan tiga excellence ini. Baca selengkapnya dalam artikel "Jadilah Inspirasi" hari ini juga.

Share artikel ini, klik:

Bagaimana cara Anda menjadi pemimpin yang menginspirasi? Anda bisa memulainya dengan tiga excellence:

  • Excellence in Caring
  • Excellence in Passion
  • Excellence in Empowerment

Pengantar: Menjadi Pemimpin yang Menginspirasi

[shareable cite=”Bill Hybels”]Excellence honors God and inspires people[/shareable]

Maria Gamb membagikan sebuah hasil survei di majalah Forbes edisi Juni 2018.

Dalam survei tersebut, Gamb menanyakan pertanyaan yang sama terhadap 20,000 pimpinan dan karyawan: “Perbaikan apa dalam diri boss yang dibutuhkan oleh para karyawan?”

Jawaban dari para pimpinan* – terkait apa yang perlu mereka tingkatkan agar menjadi lebih baik – adalah dua hal ini: (1) menjadi lebih baik secara keuangan, dan (2) menjadi lebih fasih dalam teknologi.

Sementara itu, para karyawan mengharapkan dua hal ini dari para pimpinan mereka:

  1. kepemimpinan: kejelasan tentang kemanakah mereka akan dipimpin.
  2. sikap dewasa: bagaimanakah mereka diperlakukan oleh pimpinan mereka.

Sebagai seorang pemimpin , ada perbedaan besar antara dihormati dan menjadi disukai. Anda bisa jadi disukai bila Anda dihormati, namun Anda tidak akan dihormati bila Anda hanya sekedar disukai. Dan saat Anda dihormati, Anda sedang menginspirasi para karyawan Anda untuk menjadi lebih baik dalam apa yang mereka kerjakan.

Dalam artikel ini, saya ingin mengajak Anda belajar bersama tentang bagaimana Anda bisa menjadi inspirasi bagi karyawan-karyawan yang Anda pimpin.

Apa yang Anda rasakan saat dipimpin oleh pemimpin yang menginspirasi?

Pertama-tama, mari cermati hal-hal yang para karyawan rasakan saat bekerja untuk seorang pemimpin yang menginspirasi. Bila Anda pernah punya kesempatan dipimpin oleh atasan yang baik, mungkin Anda merasakan:

  1. dihargai
  2. diberikan teladan
  3. dimampukan

Boss atau pimpinan yang menginspirasi membuat karyawan yang bekerja bagi mereka merasa dihargai. Karyawan tidak dijadikan batu pijakan saat sang boss mencuri ide karyawan dan mempresentasikannya di hadapan big boss.

Karyawan tidak juga dijadikan kambing hitam, bahkan dimaki-maki depan orang lain demi menyelamatkan muka sang boss saat sebuah strategi gagal.

Saat karyawan merasa dihargai, karyawan menjadi terinspirasi oleh boss mereka. Dalam program executive coaching yang kami lakukan, banyak eksekutif yang bingung saat ditanya “siapakah teladan Anda dalam memimpin”- namun dengan mudah menceritakan “siapa contoh boss yang perilakunya tidak ingin mereka tiru”.

Boss atau pimpinan yang baik membuat para karyawan terinspirasi untuk menjadi seperti mereka.

Para karyawan dari boss yang baik juga merasa dimampukan. Mereka dilatih, diajak bicara dan dibantu memahami cara serta taktik kerja yang membuat mereka berhasil. Boss atau pimpinan yang baik tidak merasa kuatir berbagi ilmu.


Tiga cara menciptakan lingkungan kerja yang menginspirasi

Ada tiga cara untuk menciptakan budaya kerja dimana para karyawan Anda akan merasakan inspirasi saat bekerja bagi seorang boss yang baik:

1. Excellence in Caring

Anda tidak akan bisa menjadi pemimpin yang dihormati dan disukai orang lain bila Anda bukanlah orang yang mengasihi orang lain. Kata mengasihi memang tampak abstrak, dan izinkan saya membantu Anda dengan dua frase ini:

  • Saya perhatikan… (prestasi, hal baik yang dilakukan karyawan)…
  • Kamu berharga… (bagi perusahaan, bagi tim, bagi departemen, bagi saya)…

Coba gunakan dua frase tersebut lebih sering di bulan ini. Bantu tim Anda merasakan bahwa mereka penting bagi Anda dan organisasi. Bantu tim Anda tahu bahwa mereka bukanlah sebuah nama dan angka dalam daftar payroll Anda.

[shareable cite=”William Toppeta”]Focus on the numbers, and the people will go. Focus on the people, and the numbers will come[/shareable]

Beberapa pimpinan ingin tim mereka tahu bahwa ia (sang boss) orang penting. Namun hanya pemimpin yang menginspirasi ingin tim mereka tahu bahwa mereka (tim) penting dan berharga.

2. Excellence in Passion

Sebagai pemimpin, kita perlu memahami perbedaan antara: inspirasi dan motivasi.

Motivasi adalah mempengaruhi orang lain melakukan hal-hal yang sebenarnya tidak mereka mau lakukan. Motivasi sebenarnya baik saja, akan tetapi inspirasi akan melakukan hal-hal yang motivasi gagal lakukan: ia membuat orang lain ingin menjadi seperti dirinya.

Para karyawan yang menggambarkan diri mereka terinspirasi oleh pemimpinnya seringkali didapati dua kali lebih produktif dari karyawan lainnya.

Pertanyaannya: apa contoh semangat yang bisa menginspirasi para karyawan kita?

  • Kerendahan hati untuk terus belajar itu menginspirasi. Kesombongan dan merasa sudah tahu semuanya mematahkan semangat tim.
  • Menyelesaikan rencana sampai akhir itu menginspirasi. Jadilah seorang pemimpin yang konsisten melakukan apa yang Anda katakan akan lakukan.

Pemimpin yang kuat itu seimbang secara ide yang inovatif dan tanggung jawab menyelesaikannya.

3. Excellence in Empowerment

Para pemimpin yang baik meningkatkan kinerja melalui pemberdayaan, bukan sekedar perintah dan monitoring. Anda bisa memiliki kontrol, melalui micromanagement misalnya; tetapi Anda tidak akan mendapatkan pertumbuhan yang otentik.

[shareable cite=”Danny Wiradharma”]Pertumbuhan yang dihasilkan oleh micromanagement akan kembali menurun saat Anda tidak lagi memonitor pekerjaan tersebut[/shareable]

Pertumbuhan yang dihasilkan oleh micromanagement akan kembali menurun saat Anda tidak lagi memonitor pekerjaan tersebut. Tim Anda menggunakan otak Anda dalam bekerja, sementara otak mereka dikerdilkan karena kuatir salah dan tidak serupa dengan “cara kerja” Anda.

Anda perlu memilih antara memiliki kontrol atau pertumbuhan. Anda tidak bisa memiliki keduanya sekaligus secara otentik.

Oleh sebab itu, sebagai pemimpin, Anda perlu mencoba mendelegasi lebih banyak keputusan. Gunakan frase-frase berikut pada tim Anda:

  • “saya percaya Anda untuk hal ini”,
  • “Anda yang putuskan untuk hal ini” atau
  • “saya percaya penilaian Anda”.

Saat Anda melakukan hal-hal tersebut, tim Anda mungkin keliru dan gagal. Tetapi mereka akan mulai merasa memiliki perusahaan dan belajar dari kesalahan yang ada.

Bila Anda menyanggah hal ini – “tim saya tidak bisa kerja, mana mungkin saya delegasikan keputusan” – maka entah Anda terlalu control-freak atau Anda telah merekrut orang yang keliru. Keduanya adalah panggilan untuk Anda selesaikan.

Penutup: Menjadi Pemimpin yang Menginspirasi

[shareable cite=”Danny Wiradharma”]Anda perlu memilih antara memiliki kontrol atau pertumbuhan. Anda tidak bisa memiliki keduanya sekaligus secara otentik.[/shareable]

Leaders, di tahun ini, saya optimis bahwa pertumbuhan akan lebih baik dari sekarang – bahkan terlepas dari analisa pakar-pakar ekonomi tentang bisnis, pandemi Covid-19 dan Indonesia.

Mengapa? Saya optimis karena saya membayangkan Anda menginspirasi tim-tim Anda dan membuat mereka dua kali lebih produktif.

Saya optimis karena membayangkan hasil dari inspirasi Anda: banyak pemimpin baru yang kreatif akan muncul di unit-unit bisnis grup ini dan itu berarti pertumbuhan yang eksponensial.

Saya optimis karena percaya “everybody wins when a leader gets better” – saat Anda menginspirasi, Anda menggerakkan banyak orang untuk mendukung rencana sukses Anda.

Selamat menjadi inspirasi!

[button href=”https://bit.ly/3ojUB7U” primary=”true” centered=”true” newwindow=”true”]Download Artikel (Pdf)[/button]

Share artikel ini, klik: