Tanda Prospek Tidak Akan Membeli

Tim sales Anda tidak memiliki waktu yang tidak terbatas. Penting bagi mereka untuk mengenali tanda-tanda prospek yang tidak akan membeli. Baca selengkapnya dalam artikel ini.

Share artikel ini, klik:

Tanda Prospek Tidak Akan Membeli | Ide-Bisnis.com

Sales Anda memang perlu tekun dalam berjualan, tapi mereka tidak memiliki waktu yang tidak terbatas. Penting bagi mereka untuk mengetahui kapan perlu melepaskan sebuah kesempatan atau mendiskualifikasi seorang prospek; agar bisa lanjut mengupayakan order dari prospek dan customer lainnya.

Akan tetapi, memang tidak mudah untuk mengenali perbedaan prospek yang berkualitas dari yang tidak. Hal ini akan lebih sukar bagi sales yang baru terjun ke dunia penjualan (baca: amatir) – yang sering terkelabui oleh prospek yang ramah tetapi sama sekali tidak memiliki niat serta kapasitas untuk membeli.

Dalam artikel ini, ide-bisnis.com membagikan enam tanda prospek tidak akan membeli. Silahkan share ke tim sales dan marketing Anda agar mereka bisa mengaplikasikannya dengan praktis.

Tanda Prospek tidak akan Membeli

#1. Mereka memaksa segera mendapatkan info harga

Prospek yang dari awal menanyakan tentang harga telah memutuskan untuk membeli dari orang lain. Mereka bertanya harga, diskon dan tempo pembayaran hanya untuk mengecek harga sebelum membeli dari supplier yang telah mereka jajaki sebelumnya. Dengan kata lain, Anda dan sales Anda hanya dijadikan formalitas pembanding harga. Ingatlah, walau mereka bisa tampak seperti calon pembeli yang sangat bermotivasi mengorder – sebenarnya mereka tidak bermotivasi untuk membeli dari Anda.

#2. Mereka tidak mau berbagi info dengan Anda, apalagi tentang budget

Prospek yang menghindari berbicara tentang budget mereka untuk order yang mereka inginkan, sebenarnya:

  • sedang mempermainkan Anda sebagai pembanding,
  • bukan prospek yang serius,
  • tidak memiliki wewenang untuk membeli;

dan tidak ada deal, closing atau penjualan yang akan terjadi dengan kondisi-kondisi tersebut.

[callout]Kami pernah mendapatkan prospek training Service Excellence dari sebuah RSUD di Sumatera dan sang prospek tidak mau memberikan nama lengkap. Ia hanya mau memberikan nama depannya Ibu ‘Feeling’. Prospek tersebut lenyap setelah dikirimi proposal. Bila Anda menggunakan whatsapp, coba cek bilamana prospek menyimpan nomor Anda ataukah profil picturenya masih blank setelah Anda membantunya dengan informasi-informasi produk/harga[/callout]

#3. Mereka tidak mau memperkenalkan Anda kepada stakeholder terkait.

Bila prospek tidak membiarkan Anda mengenali orang lain selain dirinya dalam perusahaan tersebut, itu adalah tanda bahwa ia tidak mempercayai Anda; dan artinya: tidak akan membeli dari Anda.

#4. Mereka sedang bekerjasama dengan supplier yang bisa menyediakan produk/ jasa yang sama dengan Anda.

Bila prospek telah memiliki supplier atau vendor yang menyediakan produk atau jasa yang Anda jual; mengapa mereka meminta proposal dari Anda? Bisa saja karena mereka mau menekan harga supplier yang sekarang, dengan proposal Anda. Itu sebabnya penting bagi Anda atau tim sales Anda untuk menanyakan bilamana prospek telah memiliki supplier atau vendor yang membantu mereka selama ini.

#5. Mereka tidak bisa menjawab tiga pertanyaan penting berikut.

Bila pertanyaan-pertanyaan ini dijawab dengan “saya tidak tahu”, maka jauh lebih baik Anda mendiskualifikasi prospek tersebut.

  • Bagaimana produk/ jasa ini akan bermanfaat bagi perusahaannya?
  • Siapa saja yang akan terlibat dalam pengambilan keputusan membeli?
  • Kapan Anda memerlukan produk/ jasa ini?

#6. Mereka mengulur waktu lain, dan lagi… dan lagi.

“Nanti saya kabari” atau “hubungi saya nanti lagi” adalah penolakan halus. Prospek yang kerap mengulur waktu temu atau berbicara seringkali berharap Anda mengenali tandanya. Kenali tandanya, dan lanjutlah dengan prospek yang lebih baik.

Dari enam tanda di atas, yang mana yang paling sukar dikenali oleh tim sales Anda?

Hubungi Coach Danny di sini (whatsapp) untuk konsultasi terkait peningkatan skill prospecting dan penjualan tim sales Anda.

Share artikel ini, klik: