4. Pangkas pemborosan dalam proses after sales

Proses after sales yang tidak efisien bukan hanya mengurangi kualitas customer service, tapi juga merugikan omzet – karena secara tidak langsung memaksa karyawan sales meluangkan waktu membereskan kesalahan.

Contoh proses after sales yang merugikan omzet itu adalah: saat karyawan sales menghabiskan waktu berhari-hari mengurusi proses penyiapan dan pengiriman produk. Kondisi seperti ini perlu dikategorikan sebagai pemborosan after sales, dan Anda bisa mempertimbangkan dua strategi ini:

Pertama, pisahkan transaksi dengan nilai dan kompleksitas tinggi dari yang rendah dan lebih sederhanaPemisahan yang dilakukan memungkinkan transaksi penjualan sederhana ditangani dengan proses yang lebih cepat dan tanpa permintaan khusus. Transaksi yang lebih kompleks ditangani lebih baik oleh tim khusus, sehingga mengurangi tingkat kesalahan dan pengerjaan ulang.

Kedua, lakukan cross training antar prosedur. Maksudnya adalah memperkenalkan dan melatih karyawan-karyawan operasional tentang prosedur lain di luar tanggung jawab biasanya. Misalnya untuk karyawan B biasa menunggu limpahan kerja dari karyawan A, bisa diberikan cross training untuk prosedur karyawan A – demikian juga sebaliknya. Hasilnya, waktu tunggu antar proses menurun dan kualitas kerja meningkat yang disebabkan rasa bertanggungjawab atas keseluruhan proses.

Bila dua strategi ini dilakukan, Anda bisa berharap untuk melihat peningkatan yang signifikan atas:

  • efisiensi waktu pengerjaan
  • penurunan keterlambatan order
  • peningkatan produktivitas operasional

Kembali ke artikel utama (klik).