Strategi marketing dengan menggunakan nama besar brand Anda untuk produk-produk lainnya bisa jadi langkah yang keliru. Saya menemukan cukup banyak business owner yang mengandalkan hal tersebut saat melepas produk baru mereka ke pasar.
Istilah-istilah yang menunjukkan bonafidan bisnis Anda, seperti “XYZ group”, “group of companies”, “a brand of XYZ” belum tentu menjamin produk Anda mudah diterima pasar. Bisa jadi menggunakan brand Anda yang sudah terkenal malah menjadi bumerang terhadap rencana ekspansi Anda.
Volkswagen dan Amerika Serikat di 1971
Penetrasi Volkswagen untuk pasar mobil kecil di Amerika Serikat di tahun 1970an cukup menggairahkan. Forbes Magazine mencatat bahwa Volkswagen Bettle menorehkan prestasi sebagai pemenang 67% market share untuk mobil impor.
Keberhasilan itu mendorong Volkswagen mengekspor segala model mobil yang dimilikinya masuk ke Amerika Serikat… dengan menggunakan brand yang diyakini memberikan kesuksesan: VOLKSWAGEN.
Sayangnya, brand Volkswagen gagal memuluskan penetrasi empat model lainnya. Hanya VW Bettle yang tetap laris diterima pasar.
Dan Volkswagen melakukan Relaunch…
Volkswagen menyadari kekeliruan strategi marketingnya dan melakukan relaunch produk-produknya dengan menggunakan brand yang berbeda untuk kelas yang berbeda pula. Volkswagen tidak menjadi penegasan dalam marketing model-model mobilnya; namun menggunakan brand-brand seperti Sirocco, Golf GTI, dan tentunya the Bettle.
Strategi marketing relaunching untuk bisnis Anda…
Dari pengalaman penetrasi Volkswagen di Amerika Serikat, setidaknya ada tiga tips marketing yang bisa kita cermati bersama:
Seiring waktu, brand produk Anda akan terbagi menjadi dua kategori atau lebih.
Aplikasi dari tips ini adalah Anda memiliki dua pilihan. Pilihan pertama, secara sengaja Anda yang membangun kategori brand baru tersebut. Pilihan kedua, Anda menunggu kompetitor dan pasar yang membentuk brand tersebut.
Pilihan pertama akan mengizinkan Anda membangun kategori brand sesuai dengan pasar yang Anda tuju dan tentunya menjadi persepsi pertama bagi pasar tersebut. Pilihan kedua memposisikan Anda sebagai bisnis yang wajib menyesuaikan diri untuk survive setelah kompetitor menguasai persepsi pasar sebagai pemimpin pasar.
Terkait produk Anda, kategori baru apa yang bisa dengan sengaja Anda ciptakan? Misalnya: kategori ekonomis, kategori mobile, dan sejenisnya?
Miliki nama merek berbeda untuk setiap kategori.
Karena setiap segmen pasar itu berbeda, pertahankan dominasi brand Anda terhadap pasar dengan cara memiliki nama merek berbeda untuk setiap kategori. Tips ini sudah dijelaskan dalam kisah Volkswagen di atas. Akan tetapi, contoh lainnya adalah Honda dengan brand Acura untuk pasar sedan di Amerika Serikat atau IBM dengan Thinkpad untuk pasar notebook.
Merek atau brand bisa lebih menjual dibandingkan kode barang. Daripada menggunakan (produk) XYZ tipe C, mungkinkah Anda bisa menciptakan merek CDE untuk tipe tersebut? Tentunya bila Anda jelas dengan potensi market untuk tipe tersebut.
Timing juga penting dalam relaunching.
Relaunching produk Anda perlu memperhatikan beberapa aspek sebelum dilakukan. Faktor-faktor seperti launching produk oleh kompetitor, munculnya teknologi baru untuk produk tersebut sampai momentum yang sedang terjadi di pasar menjadi variable yang perlu Anda perhatikan.
Tidak jarang pula business owner merasa tidak berhasil dalam relaunching produk karena salah timing – melakukannya saat pasar mustahil merespon. Sebagai contoh: melakukan relaunching produk rumah bermain anak setelah libur panjang telah usai.
Bagaimana Anda mencermati timing dalam bisnis dan perkembangan teknologi yang terkait? Kapan terakhir kali Anda meluangkan waktu untuk berkunjung ke luar negeri melihat pameran kategori produk Anda? Adakah pameran-pameran yang bisa Anda kunjungi di tahun ini?
Talk-It Over
Antisipasi adalah kunci prestasi dalam marketing. Terkait strategi marketing Anda, melakukan inisiatif dalam relaunching produk Anda ke brand-brand baru yang membantu pasar mengingat dan mengenalinya bisa jadi trik yang bermanfaat.
Dari tiga tips di atas, yang mana yang paling cocok untuk kondisi bisnis Anda saat ini?
Baca juga artikel marketing lainnya:
- Strategi Marketing Satu Kata
- Mengapa Percaya Diri adalah sebuah Strategi Marketing
- Apakah Anda Perlu Menyerang Kompetitor?
Ide-Bisnis.com | Artikel bisnis dan artikel leadership untuk pengusaha