Tahukah Anda apa yang sedang dipikirkan oleh pasangan Anda?

Berbisnis bersama pasangan tidak otomatis berarti Anda saling memahami keinginan serta kekuatiran yang sedang dialami satu sama lain. Gunakan 8 pertanyaan berikut yang telah terbukti membuat saya dan pasangan lebih sejalan.

Share artikel ini, klik:

[shareable cite=”Gordon Lightfoot (song)”]’if you could read my mind, love, what a tale my thoughts could tell…'[/shareable]

Mengapa Anda bisa jadi orang yang paling tidak tahu apa yang sedang dipikirkan oleh pasangan Anda? (dan juga sebaliknya)

Alasan pertama adalah karena kita seringkali tidak memiliki waktu/ kesempatan untuk menjelaskan pada diri kita – apalagi pada orang lain – apa yang sebenarnya kita alami, pikirkan atau rasakan. Kesibukan sehari-hari kerap tidak mengizinkan kita untuk merenung dan menyesuaikan pikiran.

Alasan kedua yang membuat kita tidak terbuka pada pasangan adalah saat kita berasumsi, entah benar atau tidak asumsinya, bahwa pasangan kita akan jadi tidak tenang atau tidak peduli – terkait apa yang kita bagikan.

Ada alasan lainnya, mengapa pasangan Anda tidak memahami apa yang Anda pikirkan, dan dalam sebuah bisnis bersama pasangan, hal ini vital untuk dihadapi: Anda berdua sudah losing track one another.

Anda dan pasangan mungkin bisa bersama pasangan sepanjang hari di toko/ kantor, berbicara hal-hal rutin. Namun, hal tersebut tidak berarti Anda berdua saling memahami, hanya saling mengawasi.

Saya mengalami hal serupa dengan istri saya beberapa tahun silam, dan dibutuhkan komunikasi yang direncanakan untuk mengubah arah.

Syukur pada Tuhan, seorang mentor kami memperkenalkan kami dengan 8 (delapan) pertanyaan berikut:

  1. Apa hal terbaik yang terjadi padamu di minggu ini?
  2. Apa hal terburuk?
  3. Bagaimanakah aku telah memenuhi keperluanmu di minggu ini?
  4. Bagaimanakah aku kurang berhasil dalam memenuhi keperluanmu di minggu ini? (Catatan: jangan bersikap defensif saat mendengar jawabannya, simaklah saja)
  5. Apa yang bisa aku lakukan berbeda dalam situasi itu (nomor 4) yang akan lebih membantu kita berdua?
  6. Apa yang kamu paling kuatirkan saat ini? (Catatan: ini bisa jadi satu-satunya pertanyaan penting yang dapat Anda tanyakan bila waktu sangat terbatas)
  7. Adakah hal yang bisa aku bantu dengan kekuatiranmu itu?
  8. Apa yang sedang kamu rasakan saat ini?

Intentional communication yang kami latih dengan delapan pertanyaan di atas membantu kami berubah: dari dua garis yang saling menjauh kepada garis yang searah dan sejalur.

Mengapa? Karena tujuan utama dari delapan pertanyaan di atas adalah ‘getting on track’ – menjadi sejalan.

Anda mungkin belum bisa memberikan solusi segera, namun pasangan Anda tahu bahwa dalam bisnis bersama (sekaligus pernikahan Anda), dia tidak berjuang sendirian.

Terkait saya dan istri, masih banyak yang perlu kami adaptasikan bersama… namun komunikasi yang intentional tersebut membantu kami sibuk membangun bersama, dan bukannya sibuk menguras emosi satu sama lainnya.

[shareable cite=”Coach Danny”]komunikasi yang intentional tersebut membantu kami sibuk membangun bersama, dan bukannya sibuk menguras emosi satu sama lainnya[/shareable]

Selamat mencoba dan share good news dari Couple Business Anda ya!

Your Coach,
Danny

 

Share artikel ini, klik: