Warning: Artikel ini tidak mendukung salah satu capres, tapi akan membuat karyawan Anda menjadi tim yang solid
Politik Indonesia memanas menjelang Pilpres yang rencananya digelar 17 April 2019 mendatang. Hal-hal receh, seperti hashtag social media, atau pun acungan jari saat foto mendadak menjadi sensitif. Sebagai seorang trainer, saya menyaksikan sendiri bagaimana panitia mendadak “gagap” mengarahkan gaya tangan di saat sesi foto bersama di akhir sesi training.
Padahal, siapa pun Presidennya, bagi pemimpin bisnis seperti Anda dan saya, tidak terlalu berpengaruh terhadap kesuksesan pribadi. Dave Ramsey, penulis New York Times, mengatakan: “You don’t win because of the government. You win because of you.”
[shareable cite=”Dave Ramsey”]You don’t win because of the government. You win because of you[/shareable]
Tim yang Solid: Pahami Hal Esensinya
Itu sebabnya, sangat penting bagi kita para pemimpin bisnis untuk memahami kembali hal-hal esensi dalam karir dan kepemimpinan kita. Politik tanah air, tentunya, bukan area yang menjadi esensi.
Yang esensi adalah untuk membuat tim Anda lebih solid dari kualitas tim yang solid tahun 2018, 2017, 2016 dan era-era sebelumnya. Yang esensi adalah membuat tim Anda mengerti dan memaknai visi yang Anda miliki.
Kesolidan tim dan kejelasan visi masih menjadi hal-hal esensi yang mengawal Anda kepada pencapaian target, penyelesaian masalah dan penemuan inovasi-inovasi dalam organisasi yang Anda pimpin.
Hasil dari tim yang solid dan visi yang jelas
Tim yang solid dan visi yang jelas membawa banyak kontribusi positif bagai Anda sebagai pemimpin. Ini adalah lima yang saya biasanya temukan dalam perusahaan-perusahaan yang saya coaching:
- Keterbukaan dan kejujuran. Tim Anda akan saling menghormati, dan tidak sekedar kompak untuk hal-hal yang menyenangkan saja.
- Berkurangnya politik kantor. Tidak ada lagi politik kantor dimana tim Anda saling tikam dari belakang. Konflik akan diperdebatkan dalam ruang rapat dimana ide terbaik menang dan didukung semua orang.
- Public Relation yang baik. Kekompakan tim Anda bisa dirasakan oleh orang luar seperti customer, supplier, vendor dan penanam modal. Tidak ada lagi kebijakan yang tumpang tindih atau bahkan saling bertolak belakang.
- Bakat yang didayagunakan. Kekompakan tim Anda dibangun dari pengenalan bakat dan kekuatan dari tiap-tiap anggota tim.
- Tumbuhnya kepemimpinan. Tim Anda akan lebih mahir dalam pengambilan keputusan dan dalam mewakili prinsip kepemimpinan Anda.
[callout]Catatan:
Lima indikator kesuksesan tim di atas bisa Anda temukan di perusahaan-perusahaan klien yang saya coaching dengan program Belbin Team Roles.
Bila Anda ingin tim Anda dilatih untuk kekompakan dan kejelasan visi, email saya di [email protected] atau hubungi saya di 0812 5717 3537.
Saya adalah trainer Belbin yang disertifikasi oleh Belbin Team Roles UK sejak 2014 untuk Indonesia.[/callout]
Tiga Cara Membangun Tim yang Solid
Cara membangun tim yang solid merujuk pada formula ini:
One Vision – One Enemy – One Leader
One Vision
Visi yang ambigu adalah pembunuh kekompakan tim nomor satu.
Saat pemimpin gagal atau abai merumuskan apa yang menjadi visi dari sebuah tim, maka tim Anda akan bereksperimen dengan ‘visi-visi kecil’ yang mereka miliki (atau yang diajarkan oleh senior mereka).
Pertanyaan besar bagi kita adalah bagaimana merumuskan sebuah visi?
Saya berpendapat bahwa pertanyaannya yang harus diubah.
Ubah pertanyaan Anda dari “bagaimana merumuskan sebuah visi” menjadi “apa yang saya ingin lihat”? Pertanyaan pertama menjebak kita dengan format dan contoh-contoh sintaksis dari pernyataan visi. Pertanyaan kedua membuka jalan untuk kita jujur dengan:
- Apa yang Anda inginkan, atau ingin buktikan pada stakeholder yang menempatkan Anda di posisi ini?
- Apa kondisi Anda sekarang? Ini tentang kesediaan Anda untuk menerima realita dan fokus pada kekuatan serta sumber daya yang masih Anda miliki.
- Apa yang Anda perlu lakukan sebagai first steps memulai perjalanan visi bersama tim Anda. Ini terkait dengan pilihan-pilihan dan pengambilan keputusan.
Pertanyaan:
- Apa saja hal-hal yang ingin Anda capai dalam organisasi Anda lima tahun lagi?
- Dari jawaban Anda di nomor satu, sampai ke tahapan apa Anda merasa bisa membawa organisasi Anda di akhir 2019 ini?
Jadikan jawaban Anda di nomor dua sebagai visi tahun ini. Untuk mempermudah, buatlah visi untuk tiap-tiap departemen yang Anda pimpin. Visi yang lokal (per departemen) akan membuat Anda mahir membuat visi yang lebih holistik kelak.
One Enemy
Menemukan musuh bersama adalah bahan bakar kekompakan yang efektif sejak zaman dahulu. Akan tetapi, saya tidak berbicara tentang kompetitor Anda. Saya bicara tentang excuse-excuse, alasan-alasan yang selama ini membuat Anda tidak maksimal sebagai seorang leader, dan yang membuat tim Anda kompak secara semu.
Beberapa excuse-excuse layak Anda jadikan sebagai musuh bersama di 2019 ini. Sebagai contoh:
“Kita pernah melakukannya, tapi tidak berhasil”
Excuse ini biasanya menutupi fakta tentang bagaimana Anda melakukannya di waktu tersebut: apakah dengan 100% atau setengah-setengah. Menurut James Gwee, hal yang tidak mendapatkan full-tilt atau dikerjakan habis-habisan, hasilnya akan biasa saja.
“Kita tidak punya sumber daya yang cukup”
Excuse ini membuat kita menunda melakukan sesuatu karena merasa kekurangan sesuatu – entah itu waktu, SDM, atau pun uang. Kurangnya sumber daya justru menjadi peluang untuk kita berinovasi. Bagi kita yang merasa selalu kekurangan modal, kutipan dari Hart Ramsey ini mungkin bermanfaat: “You are not CREATIVE if your solution to every problem is money. You are an EXPENSIVE”.
“Terlalu banyak yang perlu dilakukan. Kita sudah sibuk tanpa itu”
Anda bisa menaklukkan excuse ini dengan mengenali tiga keputusan penting yang Anda perlu buat untuk membuat tim Anda kompak. Perjelas apa tiga keputusan penting yang paling berdampak – yakni yang paling membuat tim Anda kompak, atau, yang paling mendekatkan organisasi Anda dengan visi yang Anda miliki.
Pertanyaan:
- Excuse apa saja yang paling menghambat produktivitas Anda di 2018?
- Dari daftar yang Anda buat di nomor satu, apa satu excuse yang perlu Anda dan tim taklukkan di 2019 ini?
Jadikan satu excuse itu sebagai musuh bersama. Satu excuse yang berhasil Anda dan tim kalahkan akan memompa semangat untuk mengalahkan excuse-excuse lainnya.
One Leader
Percayakah Anda akan hukum tabur tuai?
Percayakah Anda bahwa Anda akan menuai apa yang Anda tabur?
Saya tidak percaya.
Saya percaya bahwa kita akan menuai lebih banyak dari apa yang kita tabur.
Itu adalah prinsip dari bercocok tanam, bukan? Segenggam benih bisa menghasilkan sepetak tanaman yang lebih besar dan lebih banyak dari kondisi awal benih tersebut.
Demikian juga dengan leadership Anda.
Your leadership is the game changer!
Tahun 2019 ini Anda perlu membangun tiga kualitas leadership yang membuat Anda melesat lebih cepat dari sebelumnya.
1. Strong
Jadilah pemimpin yang kuat, yang percaya pada dirinya sendiri dan pada manfaat dari visi bila benar-benar terwujud. Pemimpin yang kuat tidak mudah terombang-ambing dengan keadaan. Pemimpin yang kuat tidak bergantung pada keadaan, tetapi mengubah keadaan.
2. Real
Optimisme tanpa mengakui realita adalah kesalahan utama pemimpin. Anda memimpin komando atas tim Anda, bukan menjadi tukang sulap yang mengubur masalah dan mengumbar janji-janji perubahan. Stephen Covey bahkan mengatakan bahwa pemimpin sejati adalah mencermati keadaan dan berani berkata pada timnya bilamana mereka ada di jalur yang benar atau keliru.
3. Brave
Keberanian membedakan Anda dari pemimpin karena jabatan belaka. Keberanian membuat Anda get things done. Rhenald Kasali mengatakan kualitas tersebut sebagai keberanian meminta maaf untuk bertindak terlebih dahulu daripada menunggu izin tetapi kehilangan momentum.
Pertanyaan:
- Sepanjang 2018 lalu, apa hal yang paling Anda banggakan saat memimpin tim Anda? Sebaliknya, apa yang Anda kuatirkan bila tidak sedang mengawasi tim Anda?
- Dari tiga kualitas kepemimpinan di atas, yang mana yang paling perlu Anda maksimalkan di tahun 2019 ini? Mengapa?
Penutup
Memiliki tim yang solid adalah dambaan banyak pemimpin. Sayangnya, banyak dambaan berhenti hanya pada sebuah “wish” (harapan) dan tidak ditindaklanjuti menjadi sebuah “action plan”.
Tiga rumus sederhana dalam artikel ini: one vision, one enemy dan one leader – kiranya bisa membantu Anda memimpin organisasi Anda lebih efektif lagi di tahun ini. Dan hal-hal sederhana yang Anda tabur di awal 2019 ini, akan Anda tuai lebih banyak manfaatnya di akhir 2019 nanti.
Selamat memiliki tim yang solid di 2019!