Dalam kondisi resesi seperti akhir-akhir ini, banyak orang tidak lagi berani bermimpi bagi masa depan mereka. Berita-berita domestik maupun dunia terkait wabah, ekonomi dan runtuhnya bisnis-bisnis menjadi barometer yang menakutkan. Tujuan hidup mereka dan tujuan mereka berbisnis hanyalah untuk bertahan (survive) tanpa memiliki tujuan yang mereka berani nyatakan.
Bagaimana cara membuat bisnis bertahan di tengah pandemi?
- Waspada akan hal ini
- Pertanyaan Dr John Maxwell yang mencerahkan
- Meneguhkan
- Menentukan prioritas
- Memotivasi
Well, semua dari kita tentunya pernah mengalami musim perjuangan dimana kita berusaha untuk tidak tenggelam. Akan tetapi, mentalitas untuk sekedar “survive” tidak akan memberikan Anda energi tambahan untuk bergerak menuju kebaikan yang sebenarnya.
Jadi kita pun menemukan ragam pemimpin dan pemimpin bisnis yang “sibuk” namun kehilangan arah:
Sibuk tapi kehilangan arah
Pandemi Covid-19 memang berdampak negatif pada kebanyakan bisnis. Namun, saya berargumen bila bisnis-bisnis yang kena dampak negatif terbesar adalah yang selama ini “membangun bisnisnya di atas pasir”. Pemilik bisnisnya sibuk tapi kehilangan arah, karena:
- Mereka digerakkan oleh motivasi dari luar (eksternal) – agar punya mobil yang bagus, rumah yang luas dan profit yang lebih besar. Mereka menghargai keamanan standar hidup dari berapa banyak uang yang mereka miliki. Dengan mengadopsi mentalitas seperti ini, saya menemukan justru rasa aman (sense of financial security) tidak pernah tinggal dalam hidup mereka; sebab rasa aman mereka didasari oleh “uang yang lebih banyak dari apa yang saya miliki sekarang”.
- Mereka digerakkan oleh keinginan untuk lebih unggul dari orang lain. Mereka mencari kepuasan dari kemampuan mereka membuktikan diri terhadap standar sosial, entah itu berarti “lebih kaya dari XYZ, lebih mapan dari KLM, dan sebagainya”. Termasuk dalam kategori ini adalah mereka yang mencoba membuktikan bahwa pendapat seseorang tentang mereka itu salah: “saya akan buktikan pada papa bahwa saya bisa menjadi pebisnis yang lebih hebat dari dia” – sebagai contoh.
Apa pun yang menjadi faktor motivasinya akan mempengaruhi cara kita mengambil keputusan; sementara keputusan-keputusan kita akan terakumulasi dalam masa depan kehidupan dan bisnis kita juga.
Yang menjadi masalah mendasar di sini: “motivasi eksternal” dan “pembuktian diri” tidak memberikan Anda jiwa petarung yang kokoh dalam semua musim bisnis yang tengah/akan Anda hadapi.
Pertanyaan Dr John C Maxwell
Sebagai seorang John Maxwell Team Coach, saya menemukan ini dalam catatan saat menempuh sertifikasi saya di Florida 2014 silam. Dr John C Maxwell menanyakan hal ini kepada para Coach yang hadir.
“Siapa yang paling diuntungkan bila kita berhasil mencapai mimpi kita?”
Pertanyaan itu membantu saya berjuang lebih keras dari biasanya. Semoga pertanyaan itu juga bisa membantu Anda membangkitkan jiwa petarung (heart of a warrior) dalam diri Anda. Jiwa petarung yang memampukan Anda membuat bisnis bertahan di tengah pandemi.
Renungkan bersama
Mari kita coba renungkan dan mencoba menjawab pertanyaan tersebut dengan seksama. Seksama artinya jawaban yang mendalam dan spesifik. (Jawaban: “semua orang diuntungkan” bukan jawaban yang seksama, leaders).
Apakah perjuangan Anda akan memberikan manfaat terbesar:
- bagi kita-kah?
- bagi anak kita?
- bagi orangtua kita?
- bagi …?
atau Anda bahkan tidak tahu siapa yang akan paling diuntungkan bila Anda mencapai keberhasilan mimpi Anda tersebut — karena Anda menembak sasaran tanpa merenungkan tujuan Anda yang sebenarnya?
Kejelasan Anda membantu bisnis bertahan di tengah pandemi
Kejelasan Anda akan siapa yang akan diuntungkan saat berhasil mencapai impian akan membantu Anda untuk:
… meneguhkan Anda
Kejelasan itu penting untuk meneguhkan Anda baik dalam masa-masa baik maupun kurang baik. Masa-masa sukar membutuhkan keteguhan hati, dan mengetahui untuk siapa Anda berjuang utamanya akan membantu Anda teguh.
Namun, masa-masa baik juga membutuhkan keteguhan hati. Banyak pemimpin justru berkeliaran keluar (baca: khilaf) dari visi awal saat sedang mengalami masa-masa baik. Kejelasan untuk siapa Anda berjuang membantu Anda setia pada tujuan awalnya juga.
… menentukan prioritas Anda
Mudah sekali untuk tenggelam dalam masalah sehingga kehilangan pandangan akan gambaran yang jelas. Saat kesukaran menghantam, semua prioritas buyar. Ada pemimpin yang diam terpaku. Ada pemimpin yang sembarang meraih pegangan. Ada pemimpin yang menyalahkan pihak lain. Namun, kejelasan akan untuk keuntungan siapakah saya berjuang membuat Anda kembali menarik prioritas yang terpenting ke dekat Anda.
… memotivasi Anda
Tidak ada yang lebih membahagiakan selain melihat upaya kita membuat orang-orang yang paling penting dalam hidup kita tersenyum.
Napoleon Hill bahkan mengatakan bahwa setiap kita serupa dengan pemburu binatang buas di zaman purba. Kita keluar goa (rumah) untuk berburu binatang buas agar bisa memberi kesejahteraan bagi keluarga yang ada di goa (rumah).
Bentuk buruannya saja yang berubah sekarang menjadi uang, saham atau fasilitas. Tetapi kondisinya serupa bukan? Bila pemimpin-pemimpin keluarga di zaman purba mencari kesejahteraan bagi keluarga mereka dalam kondisi tidak aman (binatang buas); kita melakukannya dalam kondisi resesi.
Tapi kualitas jiwanya tetap sama: harus jiwa petarung (heart of a warrior).
So leaders, apa sih yang sedang Anda perjuangkan? Jawaban Anda menentukan apakah Anda playing it safe, atau berjuang seperti petarung.
Sumber: Heart of a Warrior (Juli 2020)