Strategi marketing yang efektif akan menentukan suksesnya produk atau jasa Anda diterima dalam market. Akan tetapi, marketing sendiri merupakan sebuah misteri bagi kebanyakan business owners.
[callout]Marketing merupakan misteri bagi banyak business owners karena seringnya konsep marketing dibatasi hanya pada 4P: product, pricing, place dan promotion strategies. Konsep 4P, atau marketing mix, hanyalah satu dari sekian banyak konsep marketing yang bisa Anda gunakan.[/callout]
Saya sudah pakai marketing dan iklan, tetapi kok usaha saya gitu-gitu aja ya? Kok, gak berkembang seperti harapan? Masih suka naik turun dan tidak menentu.
Apakah hal di atas pernah terlintas di benak Anda juga? Bila ya, maka Anda tidak sendiri. Dan dalam artikel pendek tentang strategi marketing ini, kita akan membahas salah satu konsep marketing yang bernama “Law of Focus“. Saya sendiri menyebutnya sebagai strategi marketing berjudul satu kata.
Strategi Satu Kata
Konsep marketing satu kata adalah sebagai berikut:
Inti dari Marketing adalah Membatasi Fokus.
Persepsi Customer tentang Produk Anda jadi lebih kuat bila Anda membatasi cakupan operasional Anda. Anda tidak bisa dikenal mewakili produk tertentu bila Anda berusaha mewakili semua hal.
Penerapan Strategi Satu Kata
Bisnis skala kecil dan menengah (UKM) jarang menghasilkan produk atau jasa yang menjadi pelopor. Umumnya pebisnis UKM mengembangkan bisnisnya berbasiskan kecepatan, inovasi dan peningkatan dari produk yang terlebih dahulu beredar di pasaran.
Padahal bersaing dengan produk atau jasa yang terlebih dahulu dikenal oleh pasar adalah hal yang sangat sulit dan tidak bijak bila dilakukan head-to-head. Bahkan bersaing dengan pemimpin pasar seringkali hanya memperkuat posisi pemimpin pasar tersebut dibandingkan dengan memperkuat posisi kita di mata customer.
Penerapan Strategi Satu Kata dalam konsep marketing adalah sebagai berikut:
Temukan satu kata yang menjadi konsep kuat tentang produk/jasa Anda di benak customer.
Sebagai contoh, bila Toko Gramedia adalah pemimpin pasar untuk penjualan buku secara ritel, maka untuk bisnis toko buku Anda bisa menggunakan kata “impor” sebagai strategi satu kata. Dengan demikian, konsep marketing Anda membentuk persepsi yang kuat di benak customer saat mereka mencari toko buku impor.
Contoh lain adalah bila Anda memiliki bisnis catering nasi box. Bila kompetitor Anda adalah pemimpin pasar, dan telah menggunakan kata-kata seperti Nyonya atau Dapur, maka Anda bisa menggunakan kata seperti “Jabodetabek” sebagai strategi satu kata. Penggunaan kata “Jabodetabek” menjadi konsep marketing yang memperkuat persepsi customer saat mencari vendor catering yang sering dibatasi oleh area pengiriman.
Jasa wedding seperti ballroom, wedding organizer pun bisa menggunakan strategi marketing satu kata. Alih-alih menggunakan kata-kata elegan, mewah atau terlengkap, Anda bisa menggunakan satu kata “daerah” sebagai konsep marketing Anda dan menangkap ceruk pasar yang kuat untuk wedding adat.
Gunakan kata-kata yang umum
Hindari kata-kata yang rumit atau jargon (istilah khusus). Ambillah kata-kata dari kamus bila perlu. Kata-kata yang sederhana, yang mudah dipahami dan mudah masuk ke benak customer. Dengan cara demikian, Anda sedang “menghipnotis” customer dengan mempersempit persepsi mereka ke satu konsep produk apotheke-zag.de.
Sebagai contoh:
- Starbucks dengan coffee
- Secure Parking dengan parking
- BOSE dengan sound
- Volvo dengan safety
- Toblerone dengan segitiga
- Sprite dengan segar
- John Maxwell dengan leadership
Anda tidak bisa menggunakan kata yang sudah digunakan oleh kompetitor
Bila Anda memaksa melakukannya, Anda hanya akan memperkuat citra kompetitor di mata customer. Konsep one-stop-shop, one-stop-service, one-stop-solution atau istilah zaman dulu “palugada” (apa lu mau gua ada), bisa menjadi sebuah bumerang bagi bisnis Anda bila ternyata customer malah mengingat toko pemimpin pasar sebagai one-stop-shop.
Sebagai contoh kata express yang digunakan oleh JNE bisa saja digunakan oleh kompetitornya J&T Express. Namun, strategi satu kata oleh J&T adalah jemput (gratis jemput di tempat). Bila J&T memaksakan menggunakan kata express sebagai strategi satu katanya – maka ia hanya akan membuat customer memiliki persepsi yang lebih kuat terhadap JNE. Akan tetapi kata “jemput” justru menjadi kata kunci dari konsep marketing J&T.
Talk-It Over
Strategi marketing berjudul satu kata ini bisa saja membantu Anda menyelesaikan masalah pengembangan market share Anda di pasar. Fokus atau membatasi persepsi customer untuk satu kata memang tampak sebagai sebuah pengorbanan, apalagi umumnya business owners mau bisnisnya dikenal sebagai bisnis yang serba lengkap.
Namun pengorbanan untuk sebuah periode tertentu bisa jadi memperkuat jaringan Anda di antara customer dan pasar. Yang pasti adalah Anda tidak bisa dikenal mewakili produk tertentu bila Anda berusaha mewakili semua hal.
- Kata apa yang muncul di benak Anda terkait produk atau jasa yang Anda jual saat ini?
- Kata apa yang muncul terkait layanan penjualan Anda?
[callout]Artikel Bisnis dan Artikel Leadership untuk Pengusaha | Kategori Strategi Marketing | John Maxwell Team Indonesia[/callout]