Mitos manajemen adalah mindset pengusaha yang ternyata keliru dan membuat perusahaan tersesat ke arah yang salah.
Semua pebisnis ingin punya tim yang bertanggung jawab. Tim yang accountable atau bertanggung jawab akan mendukung kinerja yang membuat Anda lebih percaya akan integritas tim Anda – alias Anda bisa percaya bahwa tim akan melakukan apa yang mereka sudah iya-kan.
Sayangnya adanya mitos manajemen akhirnya menghambat banyak perusahaan dari memiliki tim yang penuh tanggung jawab.
5 mitos manajemen (update untuk bisnis di 2023)
Mitos 1: Semua telah tahu apa yang harus dilakukan. Kita tidak perlu mengkomunikasikannya terus menerus.
Ada alasannya mengapa Gallup, dalam survey Employee Engagement-nya menempatkan pertanyaan “Apakah Anda tahu apa yang diharapkan atasan Anda dalam pekerjaan”?
Kejelasan tim Anda akan apa yang perlu mereka lakukan adalah kunci bilamana perusahaan Anda menarik dan mendapatkan karyawan yang bertanggung jawab.
Sayangnya, terlalu banyak pebisnis merasa bahwa karyawan harusnya punya inisiatif belajar sendiri, atau mereka sendiri merasa terlalu sibuk untuk menjelaskan pada tim.
“Lagipula, tiap saya tanya apakah mereka sudah mengerti, jawaban mereka selalu iya kok” ujar seorang pengusaha pada saya. Itu umum terjadi dan Anda perlu menguji bila tim Anda menjawab itu karena sudah mengerti atau karena takut dengan Anda loh.
Jadi, perjelas tanggung jawab karyawan Anda secara tertulis dan review secara rutin. Bila tim Anda tidak tahu bagaimana kinerja mereka diperhatikan, sukar bagi mereka untuk bertanggung jawab dalam menghasilkan.
Mitos 2: Semua tugas akan konsisten dilakukan bila diperintah oleh Direktur.
Salah. Walau mungkin benar bahwa kurangnya dukungan Direktur menghasilkan kinerja yang kurang bertanggung jawab, namun perintah dari Direktur tidak serta merta menjamin kesuksesan.
Sekali lagi, Anda perlu memperjelas bagaimana perilaku yang baru itu diharapkan, siapa yang akan mengukurnya, dan seberapa sering dicek… serta benar-benar dilakukan!
Bila Anda sendiri belum jelas, simpanlah energi dan waktu Anda daripada frustrasi menerapkan inisiatif baru yang tim Anda pasti tidak bertanggung jawab dalam melakukannya.
Mitos 3: Mengumumkan komitmen dan kegagalan tim di depan umum akan mendemotivasi.
Bila Anda ingin perusahaan Anda belajar banyak dari kesalahan, mengumumkan komitmen dan hasil justru akan membakar semangat kerja. Bantu tim Anda mengucapkan apa yang menjadi komitmen kerja mereka dalam rapat mingguan akan membuat mereka terpacu untuk benar-benar mewujudkan komitmen mereka.
Orang akan semakin tidak bertanggung jawab bila mereka tahu kesalahan dan kegagalan mereka akan disembunyikan. Salah satu cara adalah mengumumkan siapa saja tim Anda yang tidak menerapkan strategi baru di rapat mingguan atau bahkan mading HRD.
Mitos 4: Training itu cukup untuk membuat karyawan saya lebih baik.
Belum tentu! Walau saya seorang trainer, saya perlu mengakui bahwa kebanyakan training tidak akan membuat tim Anda berkinerja baik lebih dari 30 hari.
Training kebanyakan memperkenalkan skill baru. Namun bila Anda ingin training Anda berdampak panjang, pastikan tim Anda menerjemahkan apa yang mereka pelajari menjadi action plan 90 hari yang membentuk habit baru.
Lalu jadikan action plan tersebut sebagai salah satu prioritas. Umumkan mereka. Ukurlah bilamana action plan itu benar-benar dilakukan. Jangan hanya invest dalam training lalu berharap bahwa segala sesuatunya akan berbeda mulai sekarang. Baca di sini untuk mengecek apakah perusahaan Anda butuh training atau tidak.
Mitos 5: Anda tidak berhak mencampuri kehidupan pribadi karyawan
Kinerja maksimal biasanya muncul dari energi maksimal yang tersedia saat karyawan Anda mulai bekerja. Dan energi maksimal itu ditentukan oleh kegiatan pribadi mereka di luar jam kerja.
Inilah fakta bahwa aktifitas kehidupan dan karir itu saling melengkapi, bukan terpisah dan berkompetisi.
Bila ada kepercayaan antara manajemen dan tim, ada kesempatan untuk bicara tentang gaya hidup sehat dengan tim Anda. Misalnya bagaimana mereka menjaga kesehatan dan kebugaran agar hadir bekerja dengan energi maksimal. Sebagai contoh:
- Apa asupan nutrisi yang membuat mereka berenergi versus mengantuk?
- Bagaimana jam tidur mereka terkait disiplin bangun pagi?
- Apa yang mereka bisa lakukan bila sedang stress?
- Bagaimana mereka mengelola keuangan dan hutang? Dan banyak lainnya.
Leaders, kelima mitos ini bagaikan kerikil yang membuat Anda tersandung. Anda bingung mengapa senantiasa memiliki tim yang “kurang bertanggung jawab” namun merasa inisiatif solusi yang ada di benak Anda itu tidak perlu/boleh dilakukan.
Kiranya lima mitos yang kami bagikan secara sederhana di atas membantu Anda menyusun strategi bisnis dan manajemen yang bijak untuk sukses maksimal.
Bagaimana Anda melihat lima mitos di atas hadir dalam perusahaan Anda?
Connect dengan Coach Danny di LinkedIn
Diupdate dari post Oktober 2016.