Mengapa leader perlu tahu cara menulis buku diary sendiri?
Leader Menulis Diary
Agar menjadi leader yang proaktif, kita perlu secara berkala berhenti beraktifitas untuk mengevaluasi kualitas leadership kita. Bila tidak, kita cenderung reaktif. Diombang-ambingkan dengan keadaan atau tindakan orang lain.
Untuk itu saya merekomendasikan para klien saya menulis diary, dan Anda juga bisa mencobanya. Bila dilakukan teratur, Anda bisa mengevaluasi pola keputusan dan leadership Anda. Bahkan, Anda bisa mengenal kapan mood Anda naik atau turun, lalu mengelolanya lebih baik.
Leader, ini cara menulis buku diary sendiri:
Anda bisa menggunakan beberapa pertanyaan-pertanyaan berikut untuk memandu Anda menulis diary tersebut:
- Apa pengalaman bahagia saya memimpin di minggu ini?
- Apa pengalaman melelahkan/ menjengkelkan bagi saya di minggu ini?
- Perasaan apa (atau terhadap siapa) yang mendorong saya bekerja lebih sukses minggu ini?
- Perasaan apa (atau terhadap siapa) yang menghambat saya bekerja dengan baik?
- Apa kebiasaan baik saya yang sering saya lakukan di minggu ini?
- Apa kebiasaan buruk saya yang sering mengacaukan fokus saya di minggu ini?
Anda bisa mengkombinasikan beberapa pertanyaan untuk menulis diary Anda. Misalnya, Anda bisa memilih dua pertanyaan di awal menulis diary. Kemudian, secara bertahap Anda bisa menambah pilihan pertanyaannya.
Ingat, tujuan Anda menulis diary adalah untuk menjadi leader yang proaktif. Jadi memastikan bahwa Anda menulis diary yang membuat Anda merenung adalah kunci — bukan yang membuat Anda sibuk semata.
Frekuensi dan metode penulisan
Tentang frekuensi penulisan, Anda bebas menulis setiap hari atau per minggu. Yang penting, Anda meluangkan waktu untuk mengevaluasi kualitas hidup & leadership Anda. Dengan demikian, Anda akan menjadi pemimpin yang lebih proaktif daripada reaktif.
Beberapa klien saya menulisnya secara elektronik denganĀ mengirimkan email kepada diri mereka sendiri dan cc ke email saya. Namun, menulis di atas kertas juga boleh.
Selamat mencoba