3 Cara Mengisolasi Ketidakpercayaan Diri

Pemimpin yang peduli cenderung menghasilkan tim yang lebih produktif. Dalam artikel ini dibahas tiga saran sederhana dalam meningkatkan kepedulian Anda pada tim. Baca lebih lanjut dalam artikel ini.

Share artikel ini, klik:

[callout]Artikel ini adalah lanjutan dari Apakah Anda Mengasihi Tim Anda. Baca artikel pendahulunya di sini.[/callout]

Dari pengalaman saya melatih para pemilik bisnis, kepemimpinan yang insecure adalah musuh terbesar kedua setelah faktor eksternal yang menghambat bisnis.

Memang selalu ada faktor-faktor luar yang menyerang bisnis Anda: kompetitor, kenaikan biaya-biaya, kebijakan pemerintah yang mempersulit, sampai ke perubahan cuaca yang ekstrim.

Namun, insecurity membuat Anda tidak responsif terhadap kebutuhan berinovasi agar bisa survive dalam serangan eksternal – dan akhirnya Anda kehilangan sustainabilty factors dalam bisnis Anda.

Terkait dengan tim Anda pun, Anda akan cenderung menjadi seorang “atasan” daripada seorang “pemimpin”. Tim Anda akan menyesuaikan diri saat melaporkan kepada Anda hal-hal yang menurut mereka (emosi) Anda bisa handle, daripada mereka kena semprot atau dikecewakan dengan ketidakpedulian atau alasan belaka.

Tim Anda pun akan menghindari memberikan ide-ide yang ‘menurut pengalaman mereka tidak akan digubris oleh Anda. Penyesuaian diri yang ekstrim dari tim adalah saat mereka menjadi ‘penjilat’ (Asal Bos Senang) yang akan merugikan Anda di jangka panjang.

Dan saya tidak bisa tahan untuk tidak menuliskan ini:

seringkali yang mula-mula tim kita ingin keluhkan lebih terkait dengan kebutuhan layanan pelanggan daripada kebutuhan pribadi mereka sebagai pegawai. Namun karena atasan mereka insecure, mereka merasa dibiarkan sendiri menghadapi keluhan pelanggan akan produk/jasa.

Saat mereka merasa berjuang sendirian, barulah tim kita jadi banyak hitung-hitungan dengan kita. Dan jangan kaget kalau turnover rate tinggi, penjualan menurun, dan muncul masalah-masalah kecil yang merepotkan.

Untuk hal itu, Colin Powell menuliskan dari pengalamannya memimpin:

[shareable]The day the soldiers stop bringing you their problems is the day you stopped leading them. They have either lost confidence that you can help them or concluded that you do not care. Either case is a failure of leadership.[/shareable]

ANDA TIDAK BISA MEMBERI DARI APA YANG TIDAK ANDA MILIKI

Mendengarkan keluhan dari tim (dan customers) adalah salah satu bukti Anda mengasihi.

Sama seperti lirik lagu dari Hal David dan Burt Bacharach

[youtube id=”HNlc65Zxo2g”]

– mungkin yang dibutuhkan oleh tim, divisi atau bisnis Anda adalah kasih.

Namun ada kebenaran yang perlu Anda sadari: Anda tidak bisa memberi dari apa yang tidak Anda miliki.

Bila Anda insecure, Anda tidak bisa serta merta mendengarkan keluhan dengan efektif; Anda hanya akan sibuk membela diri saat mendengarkannya.

Bila Anda insecure, Anda perlu terlebih dahulu mengisolasi ketidakpercayaan diri itu sebelum hal itu mengisolasi Anda dari potensi Anda.

Berikut ada tiga saran sederhana:

Akui diri Anda insecure dan temukan akarnya.

Bisa jadi ketidakpercayaan diri Anda sudah berevolusi menjadi tindakan-tindakan yang justru terlihat extra-confident.

Namun Anda perlu menemukan asal-muasalnya. Bagi seorang pebisnis, bisa jadi stressor-nya adalah saat beliau dipecat secara tidak adil sebelum akhirnya membuka bisnis sendiri. Bagi pebisnis lainnya, stressor-nya adalah memiliki orangtua yang membeda-bedakan dirinya dengan adik atau kakaknya. Bagi lainnya, saat memiliki pesaing karir yang mengalahkan telak dalam promosi jabatan.

Saat Anda menemukan akarnya, Anda bisa mengaplikasikan ‘obat’ yang tepat untuk masalah itu (bisa jadi masalah itu ternyata sudah tidak relevan lagi dan Anda sudah menang telak bahkan)

Hitung kesuksesan Anda.

Seorang bijak berkata, saat kita menghitung berkat yang telah kita alami, kita akan mengeluh lebih jarang. Hitung kesuksesan Anda, namun secara lengkap. Maksud saya, jangan batasi hanya dengan kesuksesan bisnis atau karir. Hitung pula kesuksesan Anda sebagai seorang suami/istri, sebagai orangtua, dan seterusnya.

Miliki seorang coach, mentor atau konselor.

Anda butuh seorang yang Anda hormati namun disaat bersamaan jujur dan professional untuk bisa membantu Anda. Many times, bisnis yang Anda pimpin tidak perlu sentuhan strategi yang wah, namun membutuhkan kepemimpinan. Seorang coach, mentor atau konselor akan membantu Anda menghadapi hal yang selama ini Anda hindari, untuk bisa menggapai apa yang Anda ingin gapai.

[shareable cite=”Coach Danny”]Isolasikan ketidakpercayaan diri sebelum ia mengisolasikan Anda dari potensi Anda yang sebenarnya.[/shareable]

PENUTUP

Saya serius saat menuliskan “kepemimpinan yang insecure adalah musuh terbesar kedua setelah faktor eksternal yang menghambat bisnis”.

Terlalu banyak hal-hal baik yang terlewatkan atau tertunda karena seorang pemimpin insecure.

Terlalu banyak hal-hal yang sebenarnya bisa dihindarkan bila seorang pemimpin memiliki security about himself/herself. Waktu adalah hal yang terbuang di sini padahal waktu tidak bisa diputar kembali.

Talk-It Over

Oleh sebab itu, bila Anda membaca sampai di bagian ini, izinkan diri Anda menelaah lebih dalam: apa yang bisa Anda lakukan untuk bisa mengasihi diri Anda, tim Anda, pelanggan Anda?

Jawabannya bisa jadi: mengisolasi ketidakpercayaan diri Anda, sebelum hal itu mengisolasi Anda dari potensi bisnis Anda sendiri.

Selamat percaya diri!

[callout]Artikel ini adalah bagian dari I-Leadership: Inovasi dalam Menghadapi Ketidakpercayaan Diri yang ditulis oleh Coach Danny Wira Dharma untuk Managers’ Scope edisi Februari 2014.[/callout]

Ide-Bisnis.com

Share artikel ini, klik: