Mau Sukses? Curang Saja

Apa yang membuat bisnis Anda sukses di tahun ini? Kerja keras? Ketekunan? Keberuntungan? Temukan cara Joni dan Linda bisa sukses setelah bertahun-tahun stagnan: belajar untuk curang. Baca dulu artikel ini sebelum dicurangi orang lain.

Share artikel ini, klik:

Rahasia Sukses Bisnis 2018

Apa yang membuat bisnis Anda sukses? Ada yang menyebutkan: ketekunan, keberuntungan, kerja keras, atau kualitas positif lainnya. Walaupun hal-hal tersebut benar adanya, tanpa satu hal ini – mereka tidak bisa berfungsi untuk menyukseskan bisnis Anda, loh. Dan satu hal itu, rahasia sukses bisnis Anda di 2018, adalah:

“Curang”

Mari kita lihat buktinya dalam kisah bisnis Joni dan Linda.

Joni dan Linda berbisnis bersama setelah dua tahun menikah. Mereka memimpikan bisnis sukses yang memberikan keluarga mereka kestabilan keuangan dan kebanggaan. Bisnis mereka bertumbuh bagaikan karet gelang – merentang sampai sebuah titik, lalu kembali ke kondisi awal.

Joni dan Linda pernah mencoba untuk mengembangkan bisnis dengan lebih giat. Mereka membeli buku bisnis, ikut seminar bisnis, bahkan sampai menyewa jasa business coach untuk mementor mereka. Namun, sama seperti karet gelang, ada batasan terhadap kemampuan mereka merentang. Pembelajaran mereka akan ilmu bisnis membuat ambisi mereka meningkat, banyak ide-ide yang ingin mereka kerjakan.

Namun sama seperti karet gelang, ada batasan yang mereka hadapi untuk bisa mengembangkan bisnis seperti ide-ide yang mereka miliki. Cobalah untuk merentangkan karet gelang terlalu jauh, dan yang Anda dapatkan hanyalah karet gelang yang putus! Dan itulah yang terjadi dengan Joni dan Linda.

Mereka jadi lebih sering bertengkar, saling menyalahkan keadaan pada pasangannya. Mereka frustrasi mencoba mengenali apa yang salah dengan usaha mereka.

Ditarik ke segala arah

Seringkali bisnis Anda dan saya pun serupa dengan pengalaman Joni dan Linda. Kehidupan kita bagaikan karet gelang. Kita ditarik ke segala arah:

  • Rutinitas bisnis membutuhkan perhatian kita
  • Tujuan dan strategi bisnis baru membutuhkan perhatian kita
  • Keluarga dan pasangan membutuhkan perhatian kita
  • Kesehatan membutuhkan perhatian kita
  • Masalah pribadi yang tidak diketahui orang lain pun membutuhkan perhatian kita.

Saat kita mencoba merentangkan diri untuk memenuhi tuntutan dari semua sisi, kita menjadi tegang dan stress. Semakin kita mencoba melakukannya, kita hanya menemukan segala hal yang kita lakukan tampak tidak bermakna. Sepertinya tidak ada cukup waktu dalam sehari untuk memuaskan desakan dari rutinitas bisnis, goal baru, keluarga, kesehatan dan jiwa ini.

Joni dan Linda Sadar untuk Mulai Curang

Dalam sebuah sesi business alignment dengan Coach Danny, mereka menyadari hal ini: bahwa mereka tidak akan pernah punya waktu yang cukup untuk melakukan semua yang mau mereka lakukan SEKALIGUS.

Sesi yang pahit namun membuat Joni dan Linda melihat realita kehidupan mereka dan bisnis. Mereka berdua tidak akan pernah punya cukup waktu SEKALIGUS untuk mencapai:

  • produktivitas bisnis yang ideal,
  • hubungan mesra bak pasangan bulan madu,
  • relasi hangat dengan anak-anak sebagai best dad or best mom,
  • fitness dan tubuh rupawan,
  • pelayanan sosial dan kemanusiaan.
  • dan nikmatnya hobi serta gosip.

Bagaimana pun disiplinnya mereka dalam mengelola waktu dan membuat jadwal, seseorang atau sesuatu dalam hidup mereka akan merasa dicurangi. Itu adalah hal yang tidak bisa dihindari. Oleh sebab itu mengapa tidak curang secara sengaja?

Coach Danny menjelaskan ini pada Joni dan Linda:

[shareable cite=”Coach Danny”]Masalahnya bukan pada boleh curang atau tidak. Namun, pada hal apa kita curang dan bagaimana curang dengan efektif.[/shareable]

Dalam sesi yang benar-benar blak-blakan itu, Joni dan Linda menyadari bahwa selama ini mereka mencurangi strategi bisnis dan keluarga mereka. Sudah terlalu lama mereka melakukan itu dengan berbagai alasan, namun ini adalah alasan utamanya:

Jebakan Ilusi Overkomitmen

Joni, misalnya, merasa ia diperlukan di semua hal dan itu membuatnya merasa memegang kendali. Joni memang hebat dalam problem solving bisnis. Mulai dari masalah strategi sampai ke masalah teknis seperti jadwal pengiriman barang, kehadiran dan arahan Joni diperlukan. Namun apakah itu 100% realitanya?

Tanpa disadarinya, Joni telah masuk dalam jebakan ilusi overkomitmen. Overkomitmen yang membuatnya tidak maju-maju dalam menerapkan strategi-strategi baru yang sebenarnya ia ingin lakukan. Overkomitmen Joni dengan cara lama membuatnya dilema antara menerapkan cara baru atau tidak. Bila Anda dan saya mengalami overkomitmen seperti Joni, umumnya kita akan mencurangi strategi baru dengan menyimpannya dalam buku – untuk kembali melakukan cara yang lama saja.

———-

Demikian juga dengan Linda. Linda merasa sebagai bagian dari bisnisnya dengan Joni, karena seluruh uangnya telah disetor menjadi modal usaha saat mulai berbisnis. Akan tetapi, sebagai people-oriented person, Linda merasa memiliki kewajiban untuk menjadi penasehat/ konselor bagi teman-temannya yang tengah memiliki masalah. Linda merasa dengan membantu mendengarkan dan memberikan nasehat bagi teman-temannya, ia telah membuat dunia lebih baik. Namun apakah itu 100% realitanya?

Tanpa disadari juga, Linda telah masuk dalam jebakan ilusi overkomitmen. Overkomitmen Linda dengan peranannya sebagai konselor teman-temannya telah membuatnya mencurangi strategi bisnis baru yang ia pikirkan bersama Joni.
[shareable cite=”Coach Danny”]Waktu Linda habis untuk melakukan apa yang baik, tapi bukan apa yang penting[/shareable]

Memutuskan untuk Curang pada Hal yang Tepat

Joni dan Linda diminta Coach Danny membuat daftar 5 hal yang perlu mereka kurangi lakukan, agar bisa memberi waktu pada hal-hal yang mereka perlu lakukan untuk mengembangkan bisnis dan menjamin keluarga mereka. Masukan-masukan yang terbuka dan tajam diberikan satu sama lain di depan Coach.

Ada wajah tidak senang, ada perasaan tersinggung, ada tangisan – namun semuanya observasi yang jujur satu sama lain. Mereka berkomitmen untuk tidak keluar dari sesi coaching hari itu tanpa menyelesaikan target kecurangan mereka di tahun ini.

[shareable cite=”Coach Danny”]Terlalu lama mencurangi masa depan untuk kesenangan masa kini adalah overkomitmen yang mengubur sukses.

Terlalu banyak pura-pura baik untuk menjaga image adalah overkomitmen yang memendam potensi untuk jadi benar-benar baik.[/shareable]

Di akhir sesi, mereka diminta menghitung lama waktu yang mereka habiskan untuk 5 hal “overkomitmen” yang selama ini membuat mereka gagal maju. Bisakah Anda menebak jumlah jam yang sia-sia terbuang setiap minggunya?

IG 24 Jan 2018

Totalnya hampir 60 jam! Bayangkan bila waktu selama itu digunakan untuk melakukan rencana bisnis mereka, sudah sampai manakah sukses mereka saat ini?

Talk-It Over

Business leaders, saya tahu “curang dalam bisnis” di artikel ini mungkin tidak seperti bayangan Anda saat membaca judulnya. Yang pasti, saya sangat berharap Anda bisa memiliki harapan baru, bila Anda juga mengalami masalah Joni dan Linda dalam hidup Anda.

Saat banyaknya tuntutan prioritas membuat Anda gagal menerapkan strategi bisnis yang diinginkan, CURANG berarti Anda “merancang kembali waktu terbatas Anda berdasarkan prioritas yang telah ditentukan sebelumnya”.

Dan ini tiga tips sederhananya:

  1. Bulatkan hati dan pikiran Anda. 
    Jangan tunggu momen yang tepat atau berharap jadwal Anda akan semakin jinak. Tidak ada yang benar-benar berubah sebelum pemimpinnya berubah (itu Anda). Bulatkan hati untuk mengorbankan hal-hal yang Anda sukai untuk hal-hal yang benar-benar Anda cintai. Tips: mulai dari menemukan 2-3 hal overkomitmen yang keliru.
  2. Buat Strategi Bebas Komitmen.
    Saat menaklukkan Aztec, penjelajah Spanyol Hernan Cortez membakar seluruh kapal-kapalnya untuk mengeliminasi pilihan mundur. Apa yang perlu Anda “bakar” untuk mengeliminasi pilihan menyerah? Mungkin mengganti pertemanan untuk menghindari minum-minum setiap malam, atau bergabung dengan komunitas yang membuat Anda mau belajar sebuah ilmu terkait bisnis.
  3. Sewa Jasa Mentor.
    Ada kalanya Anda menemukan bahwa diri Anda mahir dalam membuat alasan untuk menghindari konsekuensi. Tapi Anda juga sadar bahwa tidak selamanya Anda bisa terlepas dari tanggung jawab. Saat Anda bingung bagaimana menaklukkan diri Anda yang lama, seorang Business atau Leadership Coach bisa membantu. Pastikan saja Anda menyewa jasa seorang Coach yang cukup dominan dan task-oriented untuk:

[shareable cite=”Coach Tom Landry”]membuat Anda melakukan hal-hal yang tidak ingin Anda lakukan, sehingga Anda bisa sampai kepada keadaan yang Anda impikan selama ini.[/shareable]

Coach Tom Landry Quote

Selamat curang di tempat yang benar!

Share artikel ini, klik: