Tanda Karyawan Mencuri: Pahami Segitiga Fraud

Pahami konsep segitiga fraud dan empat tanda karyawan mencuri dalam artikel ini. Dijamin membantu Anda mencegah uang Anda digelapkan di 2023.

Share artikel ini, klik:

Tanda Karyawan Mencuri

  • Konsep segitiga fraud
  • Empat tanda karyawan mencuri

Bisnis kecil dan menengah sangat rentan terhadap bahaya korupsi. Seringkali, satu orang karyawan memiliki tanggung jawab yang begitu banyaknya – mulai dari mengurusi pembelian, pembayaran, penyimpanan, penagihan sampai ke pelaporan.

Ada banyak penyebab sehingga kondisi tersebut terbentuk – akan rata-rata pemilik bisnis kecil dan menengah hanya mengandalkan rasa percaya dan tidak benar-benar melakukan audit terhadap kinerja karyawan tersebut.

Seorang pengusaha mengatakan: “jauh panggang dari api lah, Coach… apalagi dia (karyawan tersebut) masih ada hubungan saudara” – yang akhirnya menemukan bisnisnya kecurian uang hampir 300 juta dalam dua tahun terakhir oleh saudaranya tersebut.

tanda karyawan mencuri

Tanda Karyawan Mencuri

Janine Driver, penulis You Can’t Lie to Me (2014) mengatakan bahwa 3 dari 10 bisnis kecil dan menengah di Amerika Serikat memiliki karyawan yang mencuri dari bisnis-bisnis tersebut.

Saya tidak tahu pasti angkanya di Indonesia, tetapi Janine memberikan konsep segitiga fraud yang bisa membantu Anda mengenali tanda-tanda karyawan (berpeluang) mencuri dari bisnis Anda:

  1. Karyawan tersebut memiliki akses terhadap uang, stok dan aset lain dari perusahaan.
  2. Karyawan tengah menghadapi tekanan finansial, misalnya: anak yang mau masuk kuliah atau kesulitan membayar cicilan rumah/ kendaraan/ KTA.
  3. Karyawan merasa tindakannya masuk akal, mungkin karena merasa ia seharusnya digaji lebih besar dengan tanggung jawab berlebih yang Anda limpahkan kepadanya.

Selain itu ada empat tanda-tanda karyawan mencuri lainnya yang perlu Anda simak dalam artikel ini.

Empat Tanda Karyawan Mencuri

1. Terlalu banyak tanggung jawab di satu orang karyawan

Pencurian uang dalam bisnis kecil dan menengah seringkali terjadi karena terlalu banyak tanggung jawab terkonsentrasi pada satu orang. Misalnya, bila pemilik bisnis tidak memiliki pengalaman dalam keuangan, acap kali mereka merekrut satu orang untuk mengurusi keuangan. Dan agar dirinya lebih nyaman, pemilik bisnis juga lambat laun mempercayakan hal-hal lain pada orang tersebut termasuk akses ke rekening atau kas perusahaan.

Apa yang bisa Anda lakukan?

Pisahkan tanggung jawab sehingga tidak ada seorang pun memiliki akses terlalu besar terhadap uang, stok dan aset perusahaan.

2. Karyawan Anda hidup mewah

Bila karyawan Anda tampak hidup lebih mewah dari penghasilan yang diperolehnya, renungkan darimana mereka mendapatkan dananya. Selain dari latar belakang keluarga atau pasangan yang memang berada, bisa jadi asal dananya adalah dari bisnis Anda.

Apa yang bisa Anda lakukan?

Tidak ada hal spesifik yang bisa Anda lakukan, tetapi kiranya radar Anda akan bahaya pencurian uang menjadi aktif saat melihat karyawan hidup terlalu mewah dari penghasilannya. Jerat hutang bisa menjadi bahan bakar pencurian di masa depan. Anda juga tidak perlu menjadi paranoid dan mencurigai setiap kali karyawan menampilkan gaya hidup mewah, karena bisa jadi pula orang yang mencuri dari Anda justru orang yang paling tidak Anda sangka dan anggap paling baik selama ini.

3. Karyawan Anda tidak pernah cuti

Saat seorang karyawan mencuri dari bisnis Anda, ia seringkali menghindari absen atau cuti karena kuatir tindakan mereka terbongkar oleh orang lain yang mengambil alih pekerjaan mereka sementara cuti itu berlangsung.

Apa yang bisa Anda lakukan?

Jadikan kewajiban untuk mengambil cuti bagi karyawan yang memiliki akses pada keuangan, stok dan aset bisnis Anda. Memang tidak mudah bagi bisnis kecil dan menengah untuk memiliki seorang karyawan yang memegang tanggung jawab besar untuk tidak hadir beberapa waktu. Akan tetapi memiliki kesempatan meng-audit pekerjaan karyawan tersebut adalah sistem yang bisa Anda lakukan demi mencegah terjadinya pencurian dari bisnis Anda. Lagipula, karyawan tersebut akan lebih segar setelah cuti.

4. Anda tidak mengecek laporan keuangan dan mutasi rekening koran

Entah alasannya karena Anda sangat mempercayai karyawan tersebut atau karena Anda demikian sibuk, pemilik bisnis kecil dan menengah terlampau sering mengabaikan laporan keuangan dan baru membongkar semua laporan setelah kejadian pencurian terjadi.

Apa yang bisa Anda lakukan?

Jadikan prioritas untuk mereview laporan keuangan dan rekening koran minimal sebulan sekali.

Pencurian dalam bisnis kecil dan menengah sangat menghancurkan. Lindungi bisnis Anda dari pencurian dengan mengenali tanda-tanda tersebut.

Hubungi Coach Danny di sini (whatsapp) untuk konsultasi terkait pencegahan dan penanggulangan pencurian dalam perusahaan. Atau DM Coach Danny di LinkedIn

Share artikel ini, klik: