Ini alasan Anda tidak perlu solusi untuk masalah bisnis Anda

Untuk sebagian besar masalah bisnis, Anda sebenarnya tidak perlu solusi. Bacalah artikel ini untuk menemukan bagaimana Anda bisa menyelesaikan tantangan bisnis saat ini.

Share artikel ini, klik:


IDE-BISNIS.
Untuk sebagian besar masalah dalam bisnis, Anda tidak perlu solusi. Demikian juga untuk masalah-masalah dalam kehidupan, Anda juga tidak perlu solusi.

Loh mengapa begitu, Coach?

Izinkan saya menjelaskan.

Pernahkah Anda tersesat dalam perjalanan? Saat kita tersesat, kita sudah tahu solusi yang kita perlukan: mendapatkan arah yang benar. Untuk pindah dari kondisi tersesat ke tujuan yang sebenarnya dibutuhkan dua hal saja: waktu dan perubahan arah.

Tidak ada solusi instan untuk masalahnya.

Pebisnis itu orang jenius, tapi…

Saya telah bicara dengan banyak pebisnis yang menceritakan “masalah” mereka. Namun bagi saya mereka tidak punya masalah. Mereka telah memilih mengoperasikan bisnis mereka ke arah yang keliru.

Yang mereka perlukan bukanlah solusi. Mereka perlu arah yang baru.

Bila Anda masih belum yakin dengan ide saya di atas, mari amati keadaan bisnis Anda saat ini.

Saat Anda mengevaluasi keadaan bisnis Anda, apakah ada sebuah pola di sana?

Cashflow

Cashflow Problem dalam Bisnis

Ada di antara Anda yang tengah mengalami cashflow problem dalam bisnis Anda. Adakah Anda menemukan adanya pola pengeluaran cashflow tanpa budget dan perencanaan yang jelas? Apakah Anda memiliki kebiasaan mengeluarkan cashflow dengan pertimbangan yang terlalu cepat, terkadang hanya karena Anda “merasa” ingin atau keren dalam melakukannya?

Time

Time Problem dalam Bisnis Anda

Beberapa dari Anda mengeluh jenuh karena harus bekerja sendirian terus dan tidak ada tim yang bisa diandalkan membantu Anda. Adakah Anda menemukan pola rekrutmen yang keliru selama ini? Apakah Anda merekrut dengan feeling padahal ada alat-alat untuk menguji kompetensi dan kepribadian kandidat? Apakah Anda merekrut dengan membayar “kacang” dan akhirnya mengeluh karena tim Anda rata-rata “nakal”?

Share artikel ini, klik:

Pages: 1 2 3