Mengapa bisnis saya mandek?
Bila Anda sudah lama berbisnis, Anda pasti tahu bahwa mempertahankan sebuah usaha tidaklah semudah memulainya. Padahal saat memulainya, Anda sudah semangat! Dengan secercah modal usaha dan mudahnya pendirian perusahaan di masa kini, Anda tiba-tiba jadi direktur di perusahaan Anda sendiri.
Bila Anda baru memulai bisnis, ketahuilah bahwa Anda akan mengalami masalah dalam perusahaan Anda. Ini bukan menakuti-nakuti, tapi kenyataannya masalah akan datang menerpa – dan dibutuhkan skill untuk menjalani masalah demi masalah bisnis dengan baik sampai mencapai titik sukses Anda. Baca juga: 8 Langkah Jitu Menghadapi Krisis dalam Bisnis
[shareable cite=”Coach Danny”]Bisnis memang sulit, dan lebih sulit bagi beberapa orang yang tidak menyangka bisnis itu sulit.[/shareable]
Jadi akan ada masa-masa di mana Anda akan bertanya: mengapa bisnis saya mandek? Nah, untuk membantu Anda, kami memaparkan 3 (tiga) pola pikir yang membuat banyak bisnis mandek:
Mengapa bisnis saya mandek? Karena saya keliru membuat target.
Kebanyakan pebisnis memulai dengan overestimating kemampuan mereka. Lalu setelah bertubi-tubi kena masalah, mereka jadi underestimate potensi mereka. Sebagai contoh, banyak bisnis yang jadi mandek karena modalnya keburu habis dengan investasi yang berlebihan di awal – karena sang pemilik bisnis keliru dalam membuat target.
Saya adalah contoh buruk dari mindset ini. Saya memulai bisnis dengan target yang bombastis, mau menguasai pasar dengan segera. Dan untuk mencapai itu, saya merelakan beberapa aset pribadi dijadikan modal. Kenyataan pahitnya, kecepatan modal dicairkan tidak sebanding dengan kecepatan modal itu kembali. Coba cek apakah bisnis Anda impas, untung, atau rugi.
Anda mungkin pernah mengalami seperti saya, deg-degan karena cashflow minim terlalu cepat di awal bisnis. Walau berhasil bangkit kembali, saya belajar satu hal pahit mengapa bisnis saya sempat mandek: sukses bisnis memang sebuah proses – terlepas seberapa besar modal Anda.
Beberapa #taktikleadership yang bisa Anda perhatikan untuk hal ini:
- Buat target bisnis Anda sebagai sebuah tahapan, mirip tingkatan sekolah misalnya. Bila Anda punya target barang Anda dikenal di seluruh Indonesia, buatlah tahapan target agar dikenal di kota A, lalu kota B, dan seterusnya. Ini akan sangat berpengaruh dari cara Anda menggunakan modal usaha.
- Bila memungkinkan, buat target bisnis Anda dalam wujud target pembelian aset, bukan rupiah. Ini akan membantu Anda lebih realistis tentang profit dan penggunaannya.
- Bahasa bisnis adalah akuntansi, jadi minimal Anda bisa mengerti cara membaca laporan keuangan dasar seperti laporan laba rugi, laporan cashflow dan neraca.
Mengapa bisnis saya mandek? Karena saya keliru bertindak
Keliru bertindak adalah keliru berstrategi. Ya, bisnis jadi mandek saat pebisnis keliru memprioritaskan strategi. Naluri dan ambisi pengusaha biasanya tajam, dan BANYAK! 😀 Dan tidak jarang itu membuat pengusaha salah prioritas.
Bayangkan Anda ingin mencoba bermain golf, dan ingin cepat menjadi unggul dalam olahraga itu. Anda punya banyak pilihan dan prioritas: membeli perlengkapan golf termasuk baju yang lengkap dan terbaik; atau memprioritaskan cara bermainnya walau masih meminjam perlengkapan golf kerabat/ teman.
Masalahnya, bila Anda ambisius seperti saya (dan gengsi) maka kita akan memilih untuk memiliki perlengkapan golf terlebih dahulu dengan begitu banyak alasan – termasuk: “yang penting kita sudah punya” atau “bagaimana kita bisa main kalau tidak punya”. Dan akhirnya kita mandek karena memiliki perlengkapan yang terbaik tidak serta merta membuat kita menjadi pemain golf yang baik. Kita perlu bisa menguasai games-nya dan baru upgrade dengan gear/ perlengkapannya – bukan sebaliknya.
Saya menyaksikan banyak pengusaha yang bertanya “mengapa bisnis saya mandek” akhirnya menemukan bahwa akar masalahnya adalah mereka fokus ke strategi yang baik, tapi belum perlu. Sebagai contoh – yang mana lebih prioritas:
- Punya pabrik sendiri VS punya tim sales?
- Punya cabang di luar kota VS punya tim administrasi?
- Beli aset VS lunasi hutang?
Jawabannya bisa bervariasi tergantung keadaan (bukan keinginan) Anda saat ini.
Beberapa #taktikleadership yang bisa Anda perhatikan untuk hal ini:
- Test dan ukur kinerja area-area dalam bisnis Anda. Misalnya, bila Anda menggunakan Google Adwords dalam beriklan, apakah sudah tahu ratio antara biaya Adwords VS jumlah prospek yang menghubungi Anda dari iklan? Demikian juga area lain seperti kinerja sales, waktu produksi, biaya produksi, dan sebagainya.
- Seimbangkan prioritas Anda dalam hitungan waktu. Contoh, buat 1 minggu khusus memprioritaskan area marketing, lalu minggu depannya ke operasional, dan seterusnya. Menyeimbangkan antara marketing dan operasional 50%:50% adalah strategi yang bijak.
Photo by Julius Silver from Pexels
Mengapa bisnis saya mandek? Karena saya keliru berperilaku
Everything rises and falls on leadership, kata Dr John C Maxwell. Artinya bila sebuah bisnis sukses, itu pasti karena pemimpinnya. Namun, bila sebuah bisnis mandek, itu juga karena pemimpinnya. Untuk membantu Anda mengecek bilamana Anda ada keliru berperilaku, saya daftarkan empat mindset pebisnis yang membuatnya keliru berperilaku:
- Blow up: kita suka panik dan membesar-besarkan masalah. Kita reaktif saat bertemu masalah dengan cara marah, menyalahkan orang lain, dan mengeluh.
- Cover up: kita mencoba menyembunyikan masalah untuk melindungi wibawa dan diri kita. Anda bisa menyebut mindset ini sebagai “denial” – saat Anda berpura-pura tidak ada masalah dalam bisnis padahal tahu bisnis Anda sedang bermasalah; misalnya tidak segera mengerem pengeluaran bisnis yang tidak perlu saat orderan sedang sepi.
- Back up: kita menarik diri dan menjaga jarak dari orang-orang yang membutuhkan kita menjadi solusi terkait masalah. Tidak jarang para pengusaha “kabur” dan sukar dihubungi oleh karyawannya sendiri, oleh customer, oleh supplier saat bisnisnya bermasalah.
- Give up: Anda menyerah. Anda merasa tidak ada jalan keluar, dan tidak mau belajar untuk mencari jalan keluar. Sebelum menyerah, bacalah: Breakthrough Factors 1 dan Breakthrough Factors 2, karena Anda diciptakan untuk mengatasi masalah.
Renungan
Dari tiga penyebab di atas, yang mana yang membuat bisnis Anda mandek? Yang mana membuat Anda kelelahan dan kewalahan saat mencoba membuat bisnis Anda (kembali) lepas landas dan sukses:
- keliru target?
- keliru bertindak?
- keliru berperilaku?
Apa pun jawaban Anda, ada pengusaha-pengusaha yang telah membuktikan bahwa taktik leadership dari Dr John C Maxwell bisa menumbuhkan bisnis mereka. Anda bisa menghubungi saya di sini (whatsapp), untuk bisa menjadwalkan sesi business alignment gratis dan kita coba uraikan apa yang membuat bisnis Anda mandek.