4 Cara Mengatasi Rasa Sirik Antar Karyawan

Jangan biarkan perang dingin antar karyawan merugikan bisnis Anda. Baca cara mengatasi rasa sirik antar karyawan dalam artikel praktis ini.

Share artikel ini, klik:

4 Cara Mengatasi Rasa Sirik Antar Karyawan

Apakah Anda pernah mengalami karyawan yang sirik pada rekan kerjanya, lalu kerjanya setengah hati? Atau bahkan Anda pernah kehilangan karyawan yang resign karena perang dingin dengan sesama karyawan? Bila ya, maka artikel ini akan membantu Anda.

Pertama-tama mari kita lihat apa yang pada umumnya menyebabkan rasa iri atau sirik antar karyawan. Mengetahui penyebab-penyebab timbulnya rasa sirik akan membantu Anda mencegah dan mengatasi rasa sirik antar karyawan yang sedang terjadi.

Berikut adalah empat penyebab yang paling sering terjadi:


1. Mengatasi rasa sirik antar karyawan karena promosi

Dulu saya pernah menjadi dosen Bahasa Inggris di sebuah kampus, dan mendapatkan promosi menjadi Kepala Jurusan hanya setelah tiga bulan bekerja. Alasan saya dipromosikan saat itu ada dua. Pertama, Kepala Jurusan saat itu sudah merangkap tiga jabatan. Kedua, saya punya pengalaman akademik dan penelitian dari karir pertama saya di Unika Atma Jaya.

Yang tidak saya tahu (baca: abaikan) adalah ada dosen-dosen yang merasa dilangkahi promosinya. Beberapa bulan pertama saya menjabat bagaikan neraka! Bukan hanya menjadi bahan gosip, tetapi sabotase pekerjaan juga terjadi. Beruntungnya, saat itu atasan saya Mr Bonatua Ventura Napitu bijak dalam melatih saya menjadi pemimpin yang lebih baik. Akan tetapi, dampak negatifnya tetap ada: dua dosen yang sirik akhirnya resign.

Apa yang bisa dilakukan?

  • Bila Anda mempromosikan satu dari dua karyawan yang berlatar belakang mirip, jelaskan kepada karyawan yang tidak Anda pilih tentang kualifikasi, personalities yang Anda cari, dan bagaimana Anda sampai ke keputusan tersebut.
  • Berikan saran bagaimana karyawan kedua tersebut bisa meningkatkan peluang promosi di masa depan, misalnya keberanian untuk melakukan pekerjaan yang lebih menantang.

2. Mengatasi rasa sirik antar karyawan karena kurangnya apresiasi

Tidak semua pemilik bisnis atau pimpinan mahir menunjukkan apresiasi. Itu bukan berarti mereka tidak menghargai karyawan, tetapi kepribadian introvert atau manajemen waktu yang buruk misalnya, bisa menyebabkan rasa apresiasi itu tidak diekspresikan.

Bagi Anda yang tergolong boss yang mudah panik, Anda cenderung hanya dikenal untuk menunjukkan kesalahan (baca: mengomel) daripada mengapresiasi.

Masalahnya, setiap karyawan Anda ingin tahu bahwa si boss berpikir mereka telah bekerja dengan baik. Tanpa apresiasi, karyawan yang paling jarang diomeli menjadi sasaran rasa sirik dari karyawan lainnya.

Apa yang bisa dilakukan?

  • Berikan semua karyawan informasi kriteria yang Anda gunakan dalam KPI, penentuan bonus atau ukuran pekerjaan yang berprestasi.
  • Bila ada satu karyawan yang terus menerus berkinerja baik dan mendapatkan penghargaan, berikan batasan berapa kali ia bisa menerima penghargaan sejenis.
  • Baca the Power of Appreciation
  • Baca Rayakan Karyawan Anda untuk tips praktis memberikan apresiasi.

3. Mengatasi rasa sirik antar karyawan karena Anda memiliki “anak emas”

Pemilik bisnis pastinya memiliki karyawan-karyawan tertentu yang paling diandalkan: yang paling cepat paham dan paling cocok bekerjasama dengannya. Akan tetapi, walau Anda lebih suka bekerja dengan seorang karyawan dibanding karyawan-karyawan lainnya, Anda tetap perlu memberikan kesempatan yang serupa.

Apa yang bisa dilakukan?


4. Mengatasi rasa sirik antar karyawan karena kurangnya teamwork.

Dr John Maxwell mengatakan bahwa teamwork makes the dream works. Produktivitas akan meningkat pesat bila setiap karyawan bekerja sebagai sebuah team daripada mencoba mengalahkan satu sama lain. Tanggung jawab Anda sebagai pemilik bisnis adalah untuk membuat para karyawan Anda merasakan: kita bekerja sama-sama, maju sama-sama.

[shareable cite=”John C Maxwell”]Teamwork makes the dream works[/shareable]

Apa yang bisa dilakukan?


Mengapa saya harus repot?

Rasa sirik atau iri hati bukanlah sikap professional dari karyawan mana pun. Akan tetapi faktanya, iri hati memang ada, dan akan merugikan bisnis Anda bila tidak serius dicegah atau ditangani.

Jujur, memang akan repot mengurusi manusia yang seharusnya bisa memilih untuk professional dalam bekerja. Namun itulah peranan Anda sebagai seorang pemimpin: menentukan temperatur teamwork, dimana pencegahan rasa sirik dan mengatasi iri hati adalah bagiannya. Percayalah, Anda akan menuai buah yang lebih manis daripada proses yang sedang Anda lalui.

Bila Anda membutuhkan bantuan untuk masalah teamwork tim Anda, atau ingin mengetahui tentang training teamwork yang cocok untuk perusahaan Anda, hubungi tim kami di sini.

Bantu Share Artikel ini 🙂

Share artikel ini, klik: